Bercinta Sambil Berdiri Bisa Hindari Kehamilan, Mitos atau Fakta?
- Freepik/jcomp
VIVA – Topik mengenai seksualitas dan kesehatan organ reproduksi masih sering dianggap tabu di Indonesia. Maka tidak heran jika pemahaman masyarakat, terutama, remaja di Indonesia mengenai hal tersebut masih sangat rendah.
Hal ini kemudian memunculkan mitos-mitos tersendiri di masyarakat yang membuat remaja rentan mengalami tindakan seksual berisiko, seperti penularan penyakit seksual dan kehamilan yang tidak diinginkan. Hasil survei yang dilakukan oleh Durex menemukan mitos menarik yang hingga kini masih dipercaya oleh remaja.
"Salah satunya adalah 54 persen melakukan hubungan seks penetrasi sambil berdiri dapat terhindar dari kehamilan,"ungkap Direktur CSR Reckitt Benckiser Indonesia, dr. Helena Rahayu Wonoadi, saat memaparkan hasil survei, di kawasan Sudirman beberapa waktu lalu.
Selain itu, lanjut Helena, 53 persen percaya bahwa ejakulasi di luar vagina menjadi solusi menghindari kehamilan dan 57 persen remaja percaya bahwa pria yang melakukan masturbasi sebelum melakukan hubungan seksual akan mengurangi peluang kehamilan.
"Hal itu jelas keliru, karena setiap hubungan seks penetratif jelas akan berisiko pada kehamilan," kata Helena.
Padahal, menurut survei yang sama 57 persen anak-anak muda sepakat bahwa sekolah secara proaktif telah mengedukasi dan memberikan informasi tentang pendidikan seksual dan kesehatan organ reproduksi. Tetapi sayangnya 73 persen responden anak-anak muda merasa topik tentang pendidikan seksual dan kesehatan organ reproduksi dari sekolah belum memadai.
"Mengingat risiko kesehatan pada kehamilan yang tidak diinginkan, pendidikan seksual dan kesehatan organ reproduksi menjadi elemen penting bagi pembelajaran kaum muda. Karena itu, Kementerian Kesehatan menyambut dan menghargai inisiatif perusahaan Reckitt Benckiser Indonesia melakukan survei guna mendukung program pemerintah yang sedang berjalan untuk mendukung pendidikan kesehatan seksual," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes.