Picu Kerusakan Otak, Silent Stroke Gejalanya Tak Disadari

Ilustrasi stroke.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Angka penyakit tidak menular di Indonesia terus mengalami peningkatan. Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari munculnya penyakit tersebut hingga kondisinya sudah semakin parah. Salah satu kondisi yang banyak tidak diketahui adalah stroke, yang sering disebut dengan silent stroke.

Silent stroke merupakan kejadian di mana seseorang memiliki stroke tanpa disadari atau tanpa gejala. Namun, silent stroke bisa berbahaya karena memicu kerusakan pada otak. Jika Anda mengalami lebih dari satu kali silent stroke, Anda bisa mengalami masalah ingatan dan berpikir. Bahkan, bisa pula memicu stroke yang lebih parah.

Dilansir dari laman WebMD, Selasa 16 Juli 2019, sebuah studi pada beberapa orang usia pertengahan yang mengalami stroke tanpa gejala, menemukan 10 persennya memiliki kerusakan pada otak. Kerusakan yang terjadi tersebut adalah permanen, tapi terapi bisa membantu menstimulasi bagian lain otak sehingga penderita bisa mendapatkan kembali kemampuan yang sebelumnya melemah.

Anda tidak bisa mengenali silent stroke kecuali Anda menjalani scan pada otak dan ketika ada kerusakan yang terjadi. Hal tersebut terlihat dengan adanya masalah ingatan atau kesulitan saat berjalan-jalan. Namun, seorang dokter bisa mengenali tanda silent stroke tanpa melakukan pengujian.

Peluang terjadinya stroke akan meningkat jika Anda memiliki tekanan darah tinggi atau detak jantung yang tidak reguler. Untuk mencegahnya sebenarnya sangat mudah, yakni dimulai dengan perubahan gaya hidup sehat. Yang paling utama adalah rutin melakukan cek tekanan darah agar menjaganya tetap stabil.

Selain itu, selalu cek kolesterol darah Anda secara rutin. Jaga gula darah di kadar yang normal. Serta, berhenti merokok.

Lakukan pola diet yang sehat seperti buah segar, sayuran, dan gandum utuh. Pangkas segala macam lemak jahat seperti daging merah. Begitu pula dengan olahraga, disarankan untuk dilakukan rutin tiga kali seminggu.(nsa)