Ingin Jalani Proses Bayi Tabung, Pertimbangkan Dulu Hal Ini
- U-Report
VIVA – Hampir tiap pasangan ingin memiliki anak usai menikah. Tapi tidak banyak juga yang mengalami kesulitan dalam memiliki buah hati. Jika demikian, Fertilisasi in vitro (IVF) atau proses bayi tabung seringkali dijadikan solusi.
Menurut spesialis endokrinologi reproduksi dan infertilitas di Houston Methodist , Texas, Dr. Rashmi Kudesia banyak faktor dapat memengaruhi keberhasilan siklus IVF, namun banyak juga yang memandang IVF sebagai jaring pengaman mereka yang memastikan mereka dapat memiliki anak kapan saja.
Ia mengungkapkan, untuk wanita yang menggunakan telur mereka sendiri, tingkat keberhasilan turun menjadi kurang dari 15 persen di awal 40-an. Angka ini semakin menurun lima persen pada pertengahan 40-an.
"Itu tidak berarti IVF tidak akan bekerja untuk pasangan ini, tetapi mereka harus tahu kesuksesan bervariasi berdasarkan usia," kata Kudesia seperti dilansir dari Health24, Selasa 16 Juli 2019.
Selain itu, tingkat keberhasilan IVF sangat bervariasi tergantung pada klinik. Tetapi semua klinik diharuskan untuk melaporkan informasi tersebut ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).
Ketika pasien membuat keputusan pengobatan, Kudesia menyarankan agar mereka menggunakan alat online CDC untuk membandingkan klinik.
"Dua pertanyaan paling umum yang ditanyakan pasangan ketika memulai IVF adalah tentang peluang mereka untuk berakhir dengan banyak bayi dan seberapa tidak nyamannya proses itu," katanya.
Ia mengatakan ada persepsi bahwa segala jenis bantuan dengan kesuburan menyebabkan memiliki banyak bayi dengan satu kehamilan. Dengan IVF, ia semakin yakin bahwa menanamkan embrio pada satu waktu, bisa membuat seorang memiliki bayi kembar atau lebih saat embrio membelah.
Kudesia menambahkan sebagian besar wanita memiliki dua minggu gejala sulit saat mereka mengambil hormon untuk membantu telur tumbuh. Tetapi setelah itu, sisa proses seharusnya lebih nyaman.
"IVF adalah teknologi yang sangat kuat yang telah memberi banyak pasangan kesempatan untuk menjadi orang tua. Tapi itu bukan perjalanan yang harus dilakukan siapa pun untuk tidak siap,” ujarnya. (zho)