Cuaca Panas Ekstrem, Jemaah Haji Diminta Waspadai Heatstroke

Ilustrasi heatstroke/cuaca panas.
Sumber :
  • Freepik/rawpixel.com

VIVA – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengimbau jemaah haji Indonesia untuk mewaspadai cuaca panas yang kini tengah melanda Arab Saudi. Seperti diketahui, cuaca di Arab Saudi saat ini bisa mencapai 46 derajat Celsius.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI, Eka Jusup Singka mengatakan, cuaca panas yang ekstrem tersebut bisa menyebabkan heatstroke pada para jemaah haji. Untuk mencegahnya, ia mengimbau jemaah haji untuk memperbanyak asupan minum dan juga cairan.

 "Karena kalau panas itu tanpa disadari darah beku. Kalau darah beku kan darahnya enggak jalan. Sampai darah itu kan ada airnya, jadi kering. Jadi caranya adalah dengan sering minum," ucap Eka saat ditemui di kantor Kemenkes RI, Jakarta, Selasa, 27 Juli 2019.

Ia menjelaskan, jika darah sendiri tidak mengalir dengan lancar, otak akan kesulitan mendapatkan asupan darah dan oksigen. Akibatnya, seorang yang terkena heatstroke bisa tiba-tiba jatuh pingsan, mengalami total organ failure dan berakhir pada kematian.

"Dulu itu pernah tahun 2015. Tapi di tahun 2016 sampai 2019 kita tekan, karena kita gencar menyampaikan ini. Semua potensi tetap ada, tapi kita tetap proaktif. Kenapa tetap berpotensi? karena jemaah hajinya berbeda lagi, maka kita harus ngomong lagi,” ucap Eka.

Selain itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenkes RI, drg. Oscar Primadi, MPH, juga mengatakan bahwa pihaknya sendiri juga telah menyiapkan alat pelindung diri bagi para jemaah haji. Alat itu terdiri dari payung, sandal, masker dan juga water spray.

"Kemudian juga kita imbau agar selalu melindungi diri dengan pakai payung, pakai kacamata kemudian pakai alas kaki. Kadang, kita lupa kita berada di tempat yg luar biasa panas," kata Oscar.

Ia juga mengatakan pada para jemaah untuk rutin menggunakan water spray. Selain itu, jemaah juga diminta untuk melakukan aktivitas seperlunya dan menghindari aktivitas yang tidak perlu.(nsa)