Studi: Konsumsi Junk Food Bikin Kualitas Sperma Memburuk

Ilustrasi ayam dan kulit ayam goreng.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Banyak orang tentu sepakat bahwa pizza, burger dan makanan sejenisnya memiliki rasa yang lezat. Tapi sebuah sebuah studi baru dari Universitas Harvard, Amerika Serikat mengatakan bahwa makanan tersebut bisa menyebabkan kerusakan permanen pada sperma.

Ini terungkap setelah para peneliti mempelajari hampir 3.000 pria berusia 18 hingga 20 tahun. Mereka menemukan bahwa vegetarian dan mereka yang mengonsumsi makanan kaya buah, sayuran, ayam dan ikan memiliki jumlah sperma yang lebih tinggi daripada mereka yang mengonsumsi makanan Barat dari daging olahan dan junk food.

Hasilnya akan dipresentasikan minggu ini di Konferensi Masyarakat Eropa untuk Reproduksi dan Embriologi Manusia tahunan di Wina, Austria.

 "Hampir dapat dipastikan bahwa hal ini berdampak pada orang-orang dengan diet yang lebih baik mengonsumsi lebih banyak antioksidan," kata profesor ahli kesuburan Allan Pacey dari Universitas Sheffield, seperti dikutip dari New York Post, Rabu, 26 Juni 2019.

Sementara penulis studi utama Jorge Chavarro mengatakan, orang akan terkejut melihat betapa sensitifnya pria muda terhadap hal-hal yang mungkin mempengaruhi jumlah sperma. Hal tersebut karena sperma merupakan ukuran sebuah maskulinitas.

Para peneliti percaya bahwa makanan olahan merusak kesehatan sel penghasil sperma, atau sel Sertoli. Nah, sel Sertoli ini diketahui tidak dapat dipulihkan. Ini artinya, meski seorang makan lebih baik di kemudian hari, kebiasaan buruk sejak dini dapat berdampak pada kerusakan yang tidak dapat dibatalkan terhadap produksi sperma.

Infertilitas pria memang telah meroket selama 15 tahun terakhir.  Sebuah studi 2018 melaporkan berkurangnya sampel sperma dari Amerika Serikat dan Spanyol.