Hal Fatal Ini Bisa Sebabkan Pria Harus Disunat Ulang

Ilustrasi sunat
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Selain merupakan anjuran dari suatu agama tertentu praktik sirkumsisi atau sunat juga bermanfaat untuk mengurangi risiko laki-laki terhadap penyakit menular seksual. Saat sirkumsisi, umumnya dokter akan memotong bagian ujung dari penis atau biasa disebut kulup. 

Namun, dalam beberapa kasus pasien sunat dewasa ternyata harus kembali melakukan sunat atau revisi penis. Bahkan tidak sedikit kasus ini menimpa anak-anak.

"Pada pasien sunat anak, dilakukan sunat kemball jika terjadi kesalahan dalam penanganan selama proses sunat yang berisiko kulup kemball Iagl. Tentunya untuk melakukan tlndakan sunat kembali tidaklah mudah karena dapat menyebabkan trauma pada anak," kata dr Mahdian, saat temu media di kawasan Matraman, Jakarta Pusat, Selasa, 18 Juni 2019.

Mahdian menjelaskan, hal ini umumnya lebih banyak terjadi pada anak-anak dengan tubuh gemuk. Ini karena pada anak bertubuh gemuk terkadang memiliki lapisan kulit yang lebih panjang sehingga pada saat sunat kerap tidak terpotong dengan sempurna. 

"Tujuan dari sunat adalah membuang mukosa sebanyak mungkin untuk mencegah rislko terkena berbagai penyakit. Sunat yang baik adalah ketika, mukosa dibuang sependek mungkin, sementara kulit lapisan luarnya boleh tetap panjang," kata dia. 

Ia melanjutkan bahwa terdapat beberapa kasus sunat yang tindakannya bukan dengan tenaga medis dan terkadang pada saat prosesnya masih menyisakan mukosa. Sehingga, risiko kulup kembali dan menutupi kepala penis lebih besar.