Manfaat Saling Memaafkan di Hari Raya bagi Kesehatan

Ilustrasi bersalaman.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Idul Fitri sudah di depan mata, pada momen ini berkumpul bersama keluarga menjadi kewajiban. Pada saat berkumpul bersama keluarga inilah sering dijadikan momen untuk saling bermaafan. Bermaaf-maafan mungkin terdengar biasa dan umum dilakukan oleh setiap orang. Tapi siapa sangka, saling bermaafan juga memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh.

Dalam program Ayo Hidup Sehat di tvOne, dokter spesialis kejiwaan, dr Iman Firmansyah, SpKJ menyebut saling memaafkan dapat menurunkan stres.

“Memang memaafkan sulit, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Dengan memaafkan bisa menenangkan diri karena ada oksitosin dan kortisol, hormon ini berkaitan tapi punya efek berbeda. Makin banyak hormon stres kortisol, akan membuat masalah di badan dan sulit memaafkan bisa meningkatkan stres,” kata dia dalam program AHS, Senin, 3 Juni 2019.

Bukan hanya itu, bermaaf-maafan juga bermanfaat bukan hanya kepada mereka yang meminta maaf tetapi juga yang memberi maaf.

“Berguna baik memberi dan menerima maaf. Memang sulit memberi dan menerima maaf, tapi jika sulit akan ada dendam biasanya ada pikiran orang lain punya masalah seperti dirinya timbul stres kecemasan dan ketakutan bertumpuk akan jadi masalah di kemudian hari,” jelas dia.

Selain itu, memaafkan juga diketahui cenderung bisa memperpanjang usia seseorang. Hal ini lantaran, hormon stres (kortisol) berkurang. Jika memaafkan, memberikan maaf hormon oksitoksin (bahagia) keluar.

“Dua hormon ini penting, perlu keseimbangan hasilkan instres. Dengan keseimbangan hormon baik, kalau kortisol banyak dibanding oksitosin kematian sel kromosom DNA mati,” kata dia.

Selain itu, dengan memaafkan juga bisa menurunkan berat badan secara tidak langsung. Hal ini dijelaskan dr. Imam lantaran, orang yang sulit memaafkan akan menimbulkan dendam dalam diri. Ini akan berpengaruh pada gaya hidup yang tidak sehat. Umumnya mereka akan makan apa saja, atau minum alkohol untuk hilangkan stres, hal ini yang bisa menimbulkan kenaikan berat badan. (mus)