Berhenti Merokok Justru Bikin Batuk dan Pusing, Apa Sebabnya?
- Pixabay/Ralf Kunze
VIVA – Salah satu dampak dari rokok ialah membuat penggunanya kecanduan. Kandungan nikotin di dalamnya membuat para perokok sulit untuk berhenti.
Bahkan, banyak dari perokok yang justru mengalami sejumlah gejala ketika dirinya berusaha berhenti merokok. Misalnya menjadi pusing, gelisah atau justru malah timbul batuk. Menariknya, gejala itu justru hilang ketika ia kembali merokok. Lantas, apa yang menyebabkan hal itu?
"Jadi ada efek adiksi yang muncul dan merangsang dopamin dan ingin merokok kembali. Tetapi selain dopamin release ini ketika dia merokok nikotin ini akan merangsang neurotransmiter atau bahan bahan kimia yang berdampak pada tubuhnya seperti serotonin dan glutamat," kata Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Dr dr Agus Dwi Susanto SpP(K) FAPSR FISR saat ditemui di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa, 28 Mei 2019.
Ia melanjutkan bahan kimia tersebut menimbulkan efek mengurangi stres, menekan nafsu makan, dan membuat badan lebih fit. Jika hal itu berlangsung bertahun-tahun, tubuh akan menjadi nyaman dan terbiasa akan hal itu.
"Padahal ini seperti fenomena gunung es. Di satu sisi nyaman akibat tadi, di sisi lain bahan-bahan kimia yang terhisap tadi menyebabkan perubahan sistem pembuluh darah dan merangsang perubahan sel menjadi sel kanker," ujar Agus.
Hal ini yang membuat seorang yang berhenti merokok atau putus nikotin membuat orang tersebut tidak nyaman. Mereka justru akan mengalami sakit kepala dan susah tidur. Dalam dunia medis, hal ini juga dikenal withdrawal nicotine effect atau efek penarikan nikotin.
"Biasanya gejala ini muncul di minggu kedua sampai minggu ke-12. Ini tantangan seorang yang mau berhenti merokok. Kalau berhasil melewati, dia bisa melewati selamanya," ucap Agus. (rna)