Terjebak Macet saat Mudik, Waspada Dampaknya Bagi Kesehatan Paru

Ilustrasi kendaraan pemudik.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/nz/18

VIVA – Saat musim mudik tiba, kemacetan di jalan seringkali tidak terhindarkan. Dalam beberapa kasus, bahkan kemacetan kerap kali berlangsung hingga berjam-jam lamanya. 

Selama waktu itu pula, banyak orang terperangkap dan terjebak di mobil. Namun, tahukah bahwa terjebak macet dalam kondisi yang lama ternyata berbahaya bagi kesehatan, khususnya pada pernapasan?

"Macet cukup lama di perjalanan yang kita takutkan kandungan gas berbahaya yang ada di dalam kabin," ungkap Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, dr. Agus Dwi Susanto Sp.P(K) saat ditemui di Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta, Selasa, 28 Mei 2019. 

Agus menjelaskan, gas itu kemungkinan muncul akibat kebocoran karbondioksida yang timbul dari kendaraan. Selain itu, karbondioksida juga bisa muncul dari sisa napas orang lain di dalam kendaraan .

"Karena ketika kita napas memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Kalau terlalu lama macet, karbondioksida akan terakumulasi di dalam kabin, itu bisa menimbulkan keluhan dari mulai ngantuk pusing. Itu berbahaya kalau jangka lama," kata dia.

Oleh sebab itu, ia menyarankan jika dalam jangka waktu lama sebaiknya harus menggunakan mode recirculate agar udara dari luar tidak masuk. Sehingga racun yang dibawa dari udara kotor di luar tidak masuk. 

"Kalau sudah menggunakan recirculate sebaiknya setiap satu jam jendelanya dibuka. Tujuannya apa agar menurunkan kadar karbondioksida dalam kabin agar karbondioksidanya tidak terlalu tinggi. Setelah itu, tutup kembali," kata dia. (rna)