Diet Ekstrem Tanda Anda Mengasihani Diri Sendiri
- Pixabay/Luxstorm
VIVA – Banyak yang salah beranggapan bahwa menyayangi diri sendiri atau self love, sama dengan pasrah dengan keadaan kita. Padahal, menyayangi artinya juga berusaha sebaik mungkin untuk menjadikan diri lebih baik.
Menurut psikolog klinis, Naomi Ernawati Lestari, Psi, M.Psi, self love menjadi penting karena dapat menciptakan kepuasan hidup yang lebih besar dan mengubah perspektif dalam memandang dunia menjadi lebih positif.
"Apa yang bisa dikembangkan di dalam diri, menjadi versi diri kita yang jauh lebih baik," ujar Naomi, saat peluncuran buku In Relationship With My Body di Cikajang, Jakarta, Jumat 3 Mei 2019.
Jadi, self love mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan yang baik, tidak berpasrah menerima begitu saja tubuh yang gemuk tanpa berusaha memperbaiki. Bukan artinya, membuat tubuh menjadi kurus, tetapi menjadikan tubuh lebih sehat. Sebab, tubuh gemuk memiliki risiko lebih besar terhadap banyak penyakit.
Namun, Anda juga harus bisa membedakan antara mencintai dengan mangasihani diri. Mengasihani artinya, Anda berputus asa dengan keadaan diri. Anda memiliki tubuh yang gemuk, justru melakukan body shaming terhadap diri sendiri.
Jika kita mencintai diri kita, kita akan melakukan hal yang berdampak positif ke kita. Artinya, ketika kita melakukan suatu hal diri sendiri, tidak akan menimbulkan penyesalan setelahnya. Berbeda dengan kasihan yang membiarkan diri melakukan sesuatu yang kita ketahui berdampak buruk pada diri, contohnya diet dengan tidak makan sama sekali.
"Yang kita lihat bukan hanya jangka pendek saja, tetapi jangka panjang. Bagaimana caranya hidup sehat, bukan cuma punya badan bagus, tetapi juga harus sehat," tambah Naomi. (asp)