Penderita Gagal Jantung Tetap Bisa Olahraga, Asalkan...

Gagal jantung merupakan kondisi di mana jantung tidak lagi mampu memompa darah ke seluruh tubuh.
Sumber :
  • pixabay/geralt

VIVA – Gejala gagal jantung yang umum dirasakan pasien adalah sesak napas. Sesak napas ini terutama dirasakan saat aktivitas dan membaik dengan istirahat. Gejala sesak napas kadang juga dirasakan bila tidur lurus dan membaik bila posisi tidur dengan kepala agak tinggi. Pada beberapa pasien terkadang didapatkan gejala terbangun di malam hari karena sesak.

Prinsip utama pengobatan gagal jantung adalah menggunakan obat-obatan gagal jantung. Pengobatan ini berlaku seumur hidup. Jika obat dihentikan, gejala-gejala gagal jantung dapat muncul kembali.

Meski demikian, penderita gagal jantung tetap bisa melaksanakan aktivitas, hanya saja perlu lebih memperhatikan gaya hidup selain tentunya tetap mengonsumsi obat-obat tersebut. Salah satu yang kerap dipertanyakan adalah kemungkinan seseorang dengan gagal jantung melakukan olahraga.

Ditemui usai acara Multipoint Pacing Cardiac Resynchronization Therapy Pacemaker Harapan Baru bagi Pasien Gagal Jantung di Rumah Sakit Columbia Asia Pulomas, dr. Sunu Budhi Raharjo, PhD,SpJP(K), menjawab pertanyaan tersebut.

"Kalau biasa lari 100 meter, disesuaikan 50 atau 60 meter. Ada treadmill untuk menilai kemampuan dia. Kalau secara subjektif, pasien harus bisa mengukur dirinya sendiri. Kalau sesak, kaki bengkak, jangan dipaksakan lagi. Kalau dipaksakan, bengkak karena paru-paru berisi cairan," ujarnya di Jakarta, Selasa, 2 April 2019.

Dan karena penyebab gagal jantung cukup beragam, jika penyebabnya karena gaya hidup, seperti hipertensi atau jantung koroner, mulai pilih makanan yang tidak membuat semakin berat kerja jantung. Seperti kontrol kolesterol, gula dan rokok yang akan menambah beban jantung menjadi lebih berat. (rna)