Bukan untuk Bersihkan Telinga, Ini Fungsi Cotton Buds Sebenarnya

Cotton bud atau korek kuping.
Sumber :
  • Pixabay/triyugowicaksono

VIVA – Saat telinga terasa gatal atau kotor, banyak orang menggunakan cotton bud untuk mengatasi masalah itu. Namun, sejumlah dokter sebetulnya tidak menganjurkan melakukan hal itu karena dinilai berbahaya.

Menurut penelitian baru yang dilakukan oleh YouGov, 62 persen orang Inggris mengatakan salah satu alasan mereka menggunakan cotton bud adalah untuk membersihkan telinga mereka. Ini bertentangan dengan saran medis, NHS menyatakan bahwa seorang harusnya tidak boleh membersihkan kotoran telinga dengan cotton bud, jari atau benda lain.

Dari 1.730 yang disurvei untuk penelitian ini, lebih dari seperlima mengatakan bahwa satu-satunya alasan mereka menggunakan cotton bud adalah untuk membersihkan telinga mereka. Demikian dilansir dari The Independent, Selasa, 26 Maret 2019.

Studi ini juga menemukan bahwa pria lebih mungkin menggunakan cotton bud daripada perempuan untuk mengeluarkan kotoran telinga. 31 persen pria yang mengaku melakukannya, dibandingkan dengan 14 persen wanita.

Diciptakan oleh Leo Gerstenzang, pria Amerika Serikat-Polandia pada tahun 1920-an, cotton bud awalnya dirancang sebagai produk kebersihan bayi.

Namun, alat itu telah digunakan untuk banyak tujuan, termasuk untuk merias wajah atau cat kuku, membersihkan barang-barang rumah tangga dan untuk kegiatan seni.

Sepertiga dari peserta studi mengatakan bahwa mereka menggunakan cotton bud untuk membersihkan barang-barang di rumah mereka, sementara seperempat menyatakan bahwa mereka menggunakannya untuk memperbaiki kesalahan cat kuku.

Seperlima juga mengatakan mereka menggunakan cotton bud untuk mengaplikasikan atau menghilangkan makeup, sementara 18 persen menggunakannya untuk seni dan kerajinan.

Dari semua yang disurvei, hanya 12 persen yang menggunakan cotton bud dengan benar. Artinya mereka tidak pernah menggunakannya untuk menghilangkan kotoran dari telinga mereka.

Antara tahun 1990 dan 2010, lebih dari seperempat juta anak di AS dirawat di ruang gawat darurat rumah sakit karena cedera yang disebabkan oleh cotton bud. Pada bulan Februari 2017, dilaporkan bahwa perusahaan manufaktur Johnson and Johnson akan berhenti menjual cotton bud di setengah negara di dunia.

Pengumuman itu dibuat setelah kampanye untuk memerangi polusi laut. Perusahaan menyatakan bahwa mereka akan menggunakan kertas, bukan plastik untuk cotton bud.