Ini yang Bakal Terjadi jika Pria Berhenti Berhubungan Intim

Ilustrasi pria/laki-laki.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Penis, merupakan bagian tubuh pria yang sangat rapuh. Ada banyak alasan, mengapa organ intim pria ini sangat rapuh. Yang paling utama yang memengaruhinya, karena adanya perubahan dalam kehidupan seks. Biasanya, hal ini yang menyebabkan perubahan pada penis.

Umumnya, saat usia produktif, pria mengalami ereksi teratur dan kadar testosteron yang normal membantu organ intim pria ini tetap sehat. Namun, jika pria mulai jarang bercinta, biasanya bisa menurunkan gairah dan bahkan mungkin, bisa membunuh libidonya.

Tapi jangan khawatir jika pria mulai tak bernafsu lagi untuk berhubungan intim, atau memiliki kondisi kesehatan seperti disfungsi ereksi yang mungkin membuat berhubungan seks sulit, ada cara untuk membantu.

Namun, Anda pun perlu tahu, inilah efek yang terjadi jika pria tidak lagi melakukan hubungan seksual seperti dilansir laman Share Care:

Risiko Alami Disfungsi Ereksi Meningkat

Menurut sebuah studi Finlandia dari The American Journal of Medicine, disfungsi ereksi, suatu kondisi yang membuat sulit ereksi, mungkin kurang umum pada pria berusia 55 hingga 75 tahun yang berhubungan seks lebih dari sekali sepekan. Para peneliti menyimpulkan bahwa hubungan seks teratur berkaitan dengan menjaga fungsi ereksi, tetapi alasannya tidak sepenuhnya dipahami.

Sementara itu, ada faktor risiko disfungsi ereksi lain seperti usia, depresi, diabetes, penyakit jantung dan merokok, pria yang lebih tua mungkin memiliki frekuensi berhubungan intim yang sangat sedikit.

Jika tak ingin disfungsi ereksi menghantui, rutin lah melakukan hubungan intim. Dengan demikian, Anda dan pasangan juga tetap berada dalam hubungan yang sehat.

Luangkan satu atau dua kali sepekan untuk berhubungan seks dengan pasangan. Agar lebih bergairah, cobalah memulainya dengan pijatan, mandi air hangat atau menggosok dan memijat kaki pasangan. Semakin sering Anda berhubungan intim dengan pasangan, semakin baik hubungan seksnya.

Tak Ada Nafsu untuk Bercinta  

Kadar testosteron cenderung menurun secara alami seiring bertambahnya usia, jadi itu normal. Jika demikian, normal juga saat terlihat ada perubahan-perubahan dalam keinginan Anda untuk berhubungan seks saat Anda bertambah tua.

Namun, semakin lama pria membiarkan hidupnya tanpa bercinta, semakin rendah nafsunya. Para ahli mengatakan bahwa perubahan hormon, terutama penurunan kadar testosteron pada pria usia 60 atau lebih, dapat mengurangi libido serta mengurangi kemampuan untuk ereksi.

Jika tak ingin hal ini terus terjadi, pria bisa meminta resep suntikan testosteron agar dapat membantu mengembalikan gairah yang pada gilirannya juga bisa membangkitkan libido.

Penis Menyusut

Agar tetap elastis, jaringan kenyal pada penis harus secara teratur menerima aliran darah, proses yang terjadi selama ereksi. Jika tidak, mungkin organ intim pria ini bisa kehilangan elastisitasnya hingga akhirnya menyusut satu atau dua sentimeter.

Tapi, perubahan khusus ini hanya berlaku untuk pria yang memiliki masalah fisik neurologis, peredaran darah atau hormonal tertentu yang mencegah mereka dari ereksi.

Jika memiliki kondisi kesehatan yang menyulitkan ereksi, terapi alat ereksi vakum dapat membantu. Alat ini diklaim sangat efektif melumasi penis lalu proses berikutnya, memasukkannya ke dalam silinder plastik yang melekat pada pompa.

Dengan alat ini, udara dari pompa kemudian akan meningkatkan aliran darah ke penis, hingga menghasilkan ereksi. Perlu diketahui, ereksi yang teratur dapat membantu penis mempertahankan ukurannya.