Survei: Gigi Berlubang Bikin Anak Enggak Pede

Ilustrasi gigi anak berlubang.
Sumber :
  • http://www.indotopinfo.com/ketakutan-anak-pada-dokter-gigi.htm

VIVA – Masalah gigi berlubang seringkali disepelekan, padahal kesehatan gigi dan mulut sangat penting dijaga karena terkait dengan masalah kesehatan fisik hingga mental anak.

Berdasarkan riset kesehatan dasar 2018, gigi berlubang masih menjadi masalah serius di Indonesia. Diketahui bahwa 90,2 persen anak Indonesia di atas usia 5 tahun memiliki masalah gigi berlubang.

Ketua PB PDGI, Dr.drg. R.M Sri Hananto Seno, Sp.BM(K)., MM mengatakan saat ini secara nyata gigi berlubang masih menjadi masalah besar bagi kesehatan gigi dan mulut anak Indonesia. 

"Melihat fakta yang ada edukasi menjaga kondisi kesehatan gigi masih harus terus digalakkan," ujarnya dalam talkshow Senyum Sehat Cerahkan Masa Depan Anak Indonesia di Peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia 2019 bersama Pepsodent (Unilever), FDI World Dental Federation dan PDGI  di SDN Gunung 1 Kebayoran Baru Jakarta  Selatan pada Rabu 20 Maret 2019.

Berkaitan dengan itu Pepsodent juga melakukan survei global yang mengungkap fakta terbaru mengenai korelasi antara gigi sehat dan masa depan anak. 

Survei tersebut dilakukan tahun 2018 lalu di 8 negara yaitu Chili, Mesir, Perancis, Italia, Indonesia, Amerika Serikat, Ghana dan Vietnam yang melibatkan 4.094 responden (jumlah populasi survei global) anak berusia 6-17 tahun beserta orangtua mereka.

Di Indonesia sendiri survei dilakukan pada 506 anak. Hasilnya, anak Indonesia yang mengalami keluhan sakit gigi selama satu tahun terakhir sebanyak 64 persen. Hal ini membuat anak mengalami kesulitan di sekolah.

Hal itu diungkapkan drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., Division Head for Health & Wellbeing and Professional Institutions Yayasan Unilever Indonesia. Menurutnya hal itu menghambat anak meraih prestasi akademis maupun bersosialisasi. 

"Akibat sakit gigi, 37 persen anak mengaku harus absen dari sekolah. Rasa sakit juga sebabkan anak alami gangguan tidur sehingga mereka ke sekolah dalam keadaan mengantuk, sulit berkonsentrasi hingga tidak aktif dalam kegiatan sekolah. Sehingga kemampuan mereka menyerap materi pelajaran jadi terganggu," ungkapnya ditemui di lokasi yang sama.

Tak hanya itu, dr Mirah juga menyebut, anak-anak yang bermasalah dengan gigi dan mulut cenderung akan dua kali lebih rentan alami krisis kepercayaan diri.

"Kesulitan bersosialisasi bahkan menolak untuk memperlihatkan senyum mereka dibanding dengan anak-anak yang memiliki gigi dan mulut sehat," ujarnya.