Kegemukan Ternyata Juga Bisa Dipengaruhi Gen

Ilustrasi anak makan mi
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Gen tak hanya menentukan warna kulit dan rambut seseorang, tapi juga fungsi tubuhnya. Gen inilah yang memengaruhi seseorang bisa memiliki berat badan yang normal, kurus atau kegemukan.

Pendiri klinik LightHouse dr. Grace Judio-Kahl mengatakan, gen yang menentukan tubuh seseorang gemuk atau kurus ada lebih dari 50 gen. Misalnya, ada gen yang membuat orang merasa lapar terus dan tidak pernah merasa kenyang.

Ada pula gen yang membuat tidak bisa memetabolisme gizi, misalnya ketika makan karbohidrat tidak bisa dimetabolisme sehingga ditimbun di dalam tubuh. Atau, gen yang membuat lemak tidak bisa diikat sehingga lebih banyak diserap tubuh.

Namun, Grace menambahkan, gen bukan satu-satunya yang bisa menentukan berat badan seseorang. Selain gen, lingkungan juga sangat berpengaruh besar terhadap penurunan atau kenaikan berat badan.

Bila gen normal, namun lingkungan justru mendukung untuk makan terus menerus, tentu tidak akan membuat orang tersebut langsing.

"Tidak ada orang sakti yang makan banyak tapi tidak gemuk-gemuk. Pasti ada titik tertentu di tubuh orang itu yang naik beratnya," kata Grace saat talkshow LightHouse Peran DNA dalam Mewujudkan Tubuh Idealmu di The Hook, Jakarta, Rabu, 27 Februari 2019.

Karena itu pula, dalam menyelesaikan masalah kelebihan berat badan harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu. Pemeriksaan gen bisa dilakukan untuk mengetahui masalah kelebihan berat badan sebelum melakukan program diet yang tepat.

Grace menuturkan, setiap orang memiliki masalah yang berbeda. Contohnya, ada yang makan banyak karena didikan orangtua seperti selalu menyediakan camilan ketika menonton televisi.

"Prinsip dalam menurunkan berat badan adalah makanan yang masuk sama dengan energi yang dikeluarkan," kata Grace. (tsy)