Perlu Tahu Proses Penularan Penyakit Kusta
- Pixabay/Tusita Studio
VIVA – Penyakit kusta, dahulu sering dianggap sebagai penyakit kutukan. Karena hal tersebut, pengidap kusta sering dikucilkan dan mendapat stigma buruk di masyarakat.
Banyak yang menganggap bahwa tinggal dan hidup berdampingan dengan penderita kusta akan menyebabkan orang di sekitar mudah tertular. Padahal, meski dikenali sebagai penyakit menular, menurut Dr. dr. Sri Linuwih Menaldi SW, SpKK(K) dari Komite Ahli Eliminasi Kusta, kusta tidak mudah menular.
Lantas, penyakit kusta seperti apa yang mudah menular? Dan seperti apa proses penularannya?
"Kusta yang bisa menular tentu yang bakterinya banyak, terutama kusta basah karena bakterinya banyak dan mudah ditularkan. Utamanya melalui pernapasan, kemudian jadi bercak dan menular di udara," ungkap Sri saat konferensi pers Hari Kusta Sedunia 2019 di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2019.
Namun, ia mengatakan bahwa kuman dari penyakit kusta sendiri mudah mati. Menurutnya, kuman penyakit kusta memiliki sifat yang unik, yakni hanya bisa hidup dalam sel yang hidup.
"Dia harus cari makhluk hidup. Oleh karena itu, tidak gampang menularnya di situ, itu tergantung yang ditularin kalau rentan ya bisa tertular, terutama anak dan orangtua," kata dia.
Hal ini lantaran anak belum mempunyai daya kekebalan tubuh yang cukup, sedangkan untuk orang lanjut usia juga memiliki ketahanan tubuh yang semakin menurun. Selain itu, lanjut Sri, penyakit kusta sendiri membutuhkan proses yang lama untuk bisa menular.
"Lama proses penularannya membutuhkan dua sampai lima tahun atau lebih dan kontaknya harus erat, itu kalau dia ada dalam ruangan yang lama dan erat dia bersama satu rumah dalam 3 bulan atau 20 jam per minggu, itu baru dinamakan kontak lama dan erat dan mudah menular," ungkapnya.
Selain itu, kusta juga bisa menular melalui kontak kulit. Namun, dengan catatan bahwa ada kulit yang terkelupas atau terluka sehingga kuman bisa masuk ke dalam kulit. Lalu bagaimana jika tinggal dan hidup dengan penderita kusta?
Ia mengatakan bahwa hal itu tidak perlu dikhawatirkan. Hal yang harus dilakukan ialah dengan segera membawanya ke dokter atau fasilitas kesehatan. Dengan demikian, penyakit itu akan lebih cepat disembuhkan dan memperkecil risiko penularan. (rna)