Sederet Manfaat Kedelai: Bantu Diet hingga Kurangi Risiko Kanker

Susu kedelai.
Sumber :
  • Pixabay/rawpixel

VIVA – Kedelai menjadi salah satu makanan yang populer di Indonesia. Beberapa produk olahan dari kedelai, di antaranya tahu, tempe, susu kedelai, miso dan kecap.

Tahu dan tempe menjadi olahan kedelai yang paling banyak dikonsumsi sebagai sumber protein pengganti protein hewani. Konsumsi kedelai pun baik bagi tubuh, yakni bisa menurunkan risiko kanker, menurunkan gula darah dan menjadikan kulit lebih sehat.

Namun ada rumor tak sedap terkait konsumsi kedelai di masyarakat, seperti bila ibu hamil dan menyusui minum susu kedelai bisa menyebabkan gangguan pada hormon anak. Mengenai itu, spesialis gizi klinik, Nany Leksokumoro, MS, SpGK menepisnya.

Menurutnya, anak-anak di pedesaan atau di perkotaan yang mengonsumsi produk olahan kedelai sejak di dalam kandungan hingga usia Sekolah Dasar (SD) tidak mengalami perubahan hormon. Bahkan, yang mengalami alergi pada susu, saat mengonsumsi susu kedelai tidak mengalami perubahan buruk pada tubuh.

"Jadi (memengaruhi hormon) itu tidak benar," kata dia dalam acara Ayo Hidup Sehat di tvOne, Jumat, 1 Februari 2019.

Dia menjelaskan, mengonsumsi produk olahan kedelai justru bisa sebagai pengganti daging. Itu karena komposisi produk olahan kedelai mengandung gizi yang tidak kalah dengan lauk hewani. Dengan rajin mengonsumsi produk olahan kedelai, gizi Anda akan terpenuhi.

Konsumsi produk kedelai juga baik untuk pelaku diet karena bisa memenuhi asupan protein dan serat yang tinggi, sehingga rasa kenyang akan bertahan lebih lama. Hal ini mengingat pelaku diet harus membatasi makannya.

Mengonsumsi produk olahan kedelai juga bisa mencegah osteoporosis karena mengandung isoflavon yang mampu memperbaiki fungsi penyerapan kalsium. Penyerapan kalsium yang baik akan membuat tulang semakin padat.

"Dengan mengonsumsi produk olahan kedelai, menderita osterporosis juga makin lambat," ucap Nany.

Tak cuma itu, kedelai juga mampu menurunkan risiko kanker. Sebab, produk olahan kedelai kaya antioksidan, tinggi protein dan lemak baik. Seperti diketahui, faktor pemicu kanker, salah satunya adalah lemak jenuh tidak baik dalam tubuh. (tsy)