Kecanduan Berbohong Waspada Mythomania, Kenali Ciri-cirinya

Ilustrasi wanita berbohong.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Mungkin Anda pernah menjumpai atau ada satu orang dalam hidup Anda yang kerap kali atau bahkan hobi berbohong. Anda pun bertanya-tanya, mengapa orang itu bisa gemar sekali berbohong?

Tak perlu lagi bertanya-tanya atau menduga karena ternyata orang yang kerap kali berbohong, termasuk dalam gangguan psikologis. Ada istilah khusus bagi orang yang selalu berbohong, yaitu mythomania atau psedulogia fantastica.

"Mythomania merupakan suatu keadaan, di mana seseorang sering melakukan kebohongan dalam jangka waktu yang lama (misalnya selama hampir seluruh hidupnya) dan terus dilakukan, meskipun tidak ada maksud keuntungan tertentu di baliknya," ujar dr. Ivena dalam rilis Hello Sehat, Selasa 22 Januari 2019.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa gangguan ini banyak terjadi pada mereka yang berusia 16 hingga 22 tahun, baik laki-laki maupun perempuan. Meski demikian, tidak lantas semua orang yang berbohong mengidap mythomania.

Mythomania, termasuk salah satu jenis dari kebohongan patologis. Kebohongan patologis atau yang tidak normal lainnya bisa seperti kebohongan akibat kebiasaan, penipu yang suka mengganti identitas, atau berbohong yang disertai kebiasaan impulsif, seperti mencuri atau belanja gila-gilaan.

"Dari semuanya, mythomania merupakan jenis yang paling ekstrem, karena menggabungkan fakta dan fantasi. Tak jarang, si pembohong juga meyakini bahwa apa yang diceritakannya adalah fakta," ujar dia.

Bagi orang dengan kondisi ini, kebohongan adalah bagian dari hidupnya. Bahkan, tak jarang mereka juga memercayai kebohongannya sendiri, sehingga tak lagi bisa membedakan mana yang fiktif dan mana yang nyata dari kehidupannya

Ada beberapa perbedaan antara bohong biasa dengan mythomania:

1. Tidak ada maksud di balik kebohongan

Jika pada kebohongan umum biasanya dilakukan karena berbagai alasan, seperti menutupi sesuatu dalam dirinya atau sebuah kesalahan sebagai salah satu cara memperoleh keuntungan, dan adanya rasa tidak percaya diri, sehingga terpaksa berbohong agar menjadi lebih disukai. Alasan seorang mythomania berbeda.

"Mereka tidak bermaksud memperoleh keuntungan. Bahkan, mereka akan tetap berbohong walau kebohongan tersebut berdampak buruk bagi diri mereka sendiri," kata dr. Ivena.

2. Gabungan imajinasi dan fakta

Jika pada kebohongan umum biasanya hanya seputar perasaan, pendapatan, pencapaian, kehidupan seksual, usia, namun lain cerita dengan mythomania. Biasanya, mereka akan mengatakan kebohongan mengenai sesuatu yang mereka imajinasikan dan digabungkan dengan fakta yang ada.

Sementara beberapa ciri yang membedakan mythomania dengan kondisi lainnya, yaitu:

1. Terdengar nyata

Orang dengan mythomania akan membagikan cerita yang terdengar sangat nyata dan mungkin saja mereka menceritakan sesuatu berdasarkan kisah nyata orang lain.

2. Permanen

Mereka cenderung membuat cerita yang bersifat permanen dan stabil.

3. Berkaitan institusi penting

Cerita yang mereka buat biasanya berkaitan dengan institusi penting Kepolisian, Angkatan Darat, dan sebagainya. Mereka pun memiliki peran penting dalam institusi atau dalam cerita tersebut. Misalnya, sebagai tokoh penyelamat atau sebagai korban yang tersakiti. (asp)