Kenali Gejala Stroke, Penyebab Meninggalnya Robby Tumewu
- Beno Junianto/VIVAnews
VIVA – Kabar duka kembali datang dari dunia hiburan dan fesyen Tanah Air. Aktor sekaligus perancang busana Robby Tumewu meninggal dunia, Senin dini hari, 14 Januari 2019.
Salah satu tokoh Lenong Rumpi ini menghembuskan napas terakhirnya pada usia 65 tahun. Ia meninggal setelah berjuang dengan penyakit stroke yang diidapnya sejak tahun 2010 lalu.
Akibat penyakit itu, dia jarang tampil di panggung hiburan hingga akhirnya penyakit tersebut merenggut nyawanya pukul 00.15 WIB pagi tadi. Hingga saat ini, penyakit stroke merupakan salah satu penyakit yang banyak diidap oleh masyarakat Indonesia.
Bahkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 juga menunjukkan prevalensi Penyakit Tidak Menular yang salah satunya stroke. Angka kejadian stroke di Indonesia naik sekitar 7 persen dari data Riskesdas tahun 2013.
Dilansir dari Mayo Clinic, stroke terjadi ketika suplai darah ke bagian otak terganggu atau berkurang. Hal ini menyebabkan jaringan oksigen dan nutrisi tidak tercukupi dan dalam beberapa menit, sel-sel otak mulai mati.
Dalam banyak kasus, stroke membutuhkan penanganan cepat. Karena semakin lama akan semakin sulit untuk meminimalkan risiko dari stroke. Oleh sebab itu, penanganan dini dapat meminimalkan kerusakan otak dan potensi komplikasi.
Sayangnya, masih banyak masyarakat yang menganggap sepele gejala dari stroke. Lalu, apa saja sebenarnya gejala stroke yang patut diwaspadai?
Beberapa penderita stroke seringkali mengalami kesulitan berbicara dan memahami. Selain itu, mereka juga kerap mengalami kebas atau mati rasa pada bagian wajah, lengan atau kaki. Hal ini seringkali terjadi secara tiba-tiba dan bisa menyebabkan kelumpuhan. Mereka yang terkena stroke, umumnya tidak bisa menggerakkan separuh dari bagian tubuhnya.
Gejala stroke lainnya juga terlihat pada bagian mata. Pengidap stroke seringkali mengalami keluhan pandangan mata yang kabur atau menghitam di satu atau kedua mata. Selain itu, kerap timbul sakit kepala yang tiba-tiba dan parah, yang mungkin disertai dengan muntah, pusing, atau kesadaran yang berubah.
Jika melihat salah satu gejala tersebut segera cari pertolongan medis. Jangan menunggu hingga gejalanya berhenti karena setiap menit penting. Sebab, umumnya golden period dari penanganan stroke ialah 4,5 jam. Artinya, makin lama stroke tidak diobati, semakin besar potensi kerusakan dan kecacatan otak. (tsy)