Sering Bercinta Bikin Vagina Longgar, Benarkah?

Ilustrasi bercinta.
Sumber :
  • Ist/ixdaily

VIVA – Bicara soal vagina, ada sebuah anggapan yang menyebut bahwa vagina akan longgar karena sering berhubungan seks. Hal ini kerap membuat perempuan akhirnya tidak percaya diri. Beberapa juga akhirnya melakukan perawatan untuk mengencangkan vaginanya. 

Tapi pertanyaannya, benarkah keseringan berhubungan seks membuat vagina longgar dan kehilangan elastisitas selamanya? 

Dilansir dari Healthline, jawabannya  tidak. Vagina mempunyai bentuk yang elastis. Ini berarti ia dapat meregang untuk mengakomodasi hal-hal tertentu seperti saat melahirkan. Tetapi tidak butuh waktu lama bagi vagina untuk kembali ke bentuk semula.

Vagina mungkin menjadi sedikit lebih longgar seiring bertambahnya usia atau memiliki anak, tetapi secara keseluruhan, otot-otot mengembang dan menarik seperti akordeon atau karet gelang.

Mitos vagina longgar secara historis telah digunakan sebagai cara untuk mempermalukan perempuan dalam kehidupan seksual mereka. Lagi pula, vagina longgar tidak bisa menggambarkan tentang hubungan seksual seorang perempuan dengan pasangannya. 

Tetapi kenyataannya adalah bahwa tidak masalah dengan siapa seorang berhubungan seks atau seberapa sering. Penetrasi tidak akan menyebabkan vagina meregang secara permanen.

Di samping itu hal yang penting diketahui bahwa vagina kencang mungkin merupakan tanda kekhawatiran atau ketidaknyamanan selama penetrasi. Otot-otot vagina secara alami akan rileks ketika seorang terangsang. 

Jika tidak bergairah,  tidak tertarik atau tidak mempersiapkan secara fisik untuk melakukan hubungan intim, vagina tidak akan rileks, melumasi sendiri, dan meregangkan tubuh.Otot-otot vagina yang ketat, kemudian, bisa membuat hubungan seksual menyakitkan. 

Keketatan vagina yang ekstrem juga bisa menjadi tanda vaginismus. Ini adalah gangguan fisik yang dapat diobati yang memengaruhi 1 dari setiap 500 perempuan. Jadi, tidak perlu lagi khawatir vagina Anda akan longgar karena terlalu sering berhubungan seks.