Pakai Deodoran Bisa Sebabkan Kanker, Mitos atau Fakta?
- Istimewa
VIVA – Di negara beriklim tropis seperti Indonesia, masalah bau badan menjadi sebuah hal yang lumrah. Tingkat kelembaban udara yang tinggi cenderung membuat tubuh kita lebih mudah berkeringat.
Keringat tersebutlah yang akhirnya tercampur dengan bakteri dan menyebabkan bau badan. Salah satu cara paling populer untuk mencegah bau badan adalah menggunakan deodoran.
Sejarah mencatat, bahwa di tahun 4000 SM, bangsa Sumeria kuno sudah menggunakan deodoran. Tapi, bentuk modern deodoran sendiri baru muncul sekitar 6000 tahun kemudian di tahun 1888 dalam bentuk krim di Philadelphia, Amerika Serikat.
Saat ini deodoran telah dikembangkan dalam berbagai bentuk. Berkat kemajuan teknologi, sekarang tersedia deodoran dalam bentuk roll on, stick hingga spray. Tapi, fungsi deodoran dari masa ke masa tetap sama, yaitu untuk menghilangkan bau badan.
Sayangnya beredar rumor yang menuduh deodoran sebagai biang keladi dari munculnya kanker kulit bahkan kanker payudara. Benarkah?
Mari cari tahu seputar deodoran dalam tayangan AYO HIDUP SEHAT di tvOne bersama dr. Nenden Sp.KK pukul 13.00-14.00, atau saksikan live stramingnya di laman ini.(ben)