Kemenkes Siapkan Alat Pendingin Jenazah Untuk Korban Tsunami Anyer

Kantung jenazah. (Ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Diki Hidayat

VIVA – Hingga hari keempat pasca bencana Tsunami Selat Sunda, jumlah korban terus bertambah. Menurut data BNPB, pada hari Selasa sore pukul 17.00, korban meninggal dunia telah mencapai 409 jiwa. Sebanyak 299 korban ditemukan di wilayah Banten dan sisanya 110 jiwa di Provinsi Lampung.

Menurut dr. Achmad Yurianto, Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan, setiap jenazah yang masuk ke rumah sakit akan diidentifikasi terlebih dahulu oleh Tim DVI Polri. Setelah teridentifikasi, jenazah dapat diserahkan ke keluarga korban.

Namun proses identifikasi membutuhkan waktu dan belum tentu jenazah langsung diambil oleh keluarga. Dampaknya dapat terjadi penumpukan jenazah di rumah sakit. Padahal, rumah sakit daerah yang saat ini menampung jenazah korban tsunami belum memiliki alat pendingin jenazah yang memadai.

Merespons keterbatasan alat pendingin untuk jenazah di RSUD Berkah Pandeglang dan terus bertambahnya jumlah korban yang ditemukan, Kementerian Kesehatan hari Senin sore telah mengirimkan 1 unit kontainer pendingin untuk jenazah.

“Memperhatikan kebutuhan yang ada, kami kemarin siang berkoordinasi dengan Tim DVI Polri, mengirimkan kontainer pendingin untuk jenazah dari Jakarta ke Pandeglang. Namun perlu dipahami bahwa pengangkutan kontainer membutuhkan proses karena diangkut dengan truk trailer,” terang Ahmad Yurianto, seperti dikutip VIVA dari siaran pers Kemenkes RI, Rabu 26 Desember 2018.

Pihak Kemenkes sendiri sudah siap untuk segera mengirimkan kembali kontainer pendingin jenazah jika kebutuhannya lebih besar dari kapasitas saat ini.

“Satu unit kontainer yang ada dapat menampung 50 jenazah. Hingga sore tadi tersisa 20 jenazah yang sudah teridentifikasi namun belum diambil keluarga. Kami akan cek segera tambahan jenazah malam ini, jika melampaui kapasitas 50 jenazah, kami akan segera koordinasi dengan Kepala RSUD dan Tim DVI Polri untuk memesan kontainer pendingin tambahan,” tutup Yuri.(dum)