Bangganya Kepala BNPB Sutopo, Rambutnya Tumbuh Subur Setelah Kemo

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo yang biasanya menginformasikan  kabar seputar bencana, kini, dia menjadi sorotan karena memberikan informasi tentang perkembangan proses pengobatan yang dijalaninya.

Seperti diketahui, Sutopo menderita kanker paru sudah sejak lama. Namun, meski sakit, ia tak pernah absen memberikan informasi update seputar bencana yang terjadi di Indonesia.

Baru-baru ini, Sutopo menguggah foto yang berbeda. Bukan seputar bencana, melainkan tentang kemoterapi yang dijalaninya. Ia memperlihatkan foto kepalanya, sebelum dan sesudah menjalani kemoterapi.

"Bukan sulap, bukan sihir. Bertahun-tahun saya botak. Puluhan sampo dan penumbuh rambut saya gunakan. Tapi rambut tak tumbuh jua. Malah rambut makin tipis," tulis caption Sutopo di akun Instagram miliknya.

Ia juga menceritakan, pasca kemoterapi rambutnya justru semakin subur. Padahal biasanya, orang yang menjalani kemoterapi akan mengalami rambut rontok bahkan botak. "Saya malah tumbuh rambutnya. Tak mengalami rontok."

"Aneh. Dokterpun juga bilang aneh. Tapi nyata. Saya mengalami sendiri. Jadi ini beneran testimoni," tulisnya lagi.

Merasa bangga rambutnya tumbuh subur setelah kemoterapi, ia pun memberikan saran, untuk para pria botak, jangan frustasi. Karena menurutnya, ada cara baru tumbuhkan rambut.

"Silakan ikut kemoterapi jika ingin tumbuh rambut. Hubungi rumah sakit terdekat. Ada kemo yang ditanggung BPJS lho," tulisnya nyeleneh.

Sutopo pun mengaku, selama ini, dia tidak pernah menggunakan hair treatment. Apalagi sejak terdiagnosis kanker. "Keramas pakai shampo saja males. Malah tumbuh," ujarnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, VIVA sempat mewawancarai spesialis penyakit dalam RS Siloam Kebon Jeruk Jakarta, dr. Jeffrey Tenggara, Sp.PD-KHOM. Dikatakannya, semua jenis pengobatan pada beragam penyakit pastinya memberi efek samping, termasuk yang dialami oleh Sutopo. Meski pada umumnya efek kemoterapi adalah rambut rontok, namun dampak pada masing-masing orang bisa berbeda.

"Kemoterapi sama seperti pengobatan lain yang memiliki efek samping, salah satunya rambut rontok. Tapi, kemoterapi memiliki efek pengobatan yang lebih baik untuk kanker," ujar dokter Jeffrey.

Pada umumnya, kemoterapi dijalani dengan pemberian zat kimia ke dalam tubuh pasien melalui berbagai cara, guna mematikan sel kanker. Zat kimia tersebut yang nantinya membuat perkembangan kanker mereda sekaligus rambut menjadi rontok.

"Prinsipnya, kemoterapi itu menyerang sel-sel yang tumbuhnya cepat. Makanya, sel kanker yang memiliki sifat pertumbuhan jaringan yang cepat, bisa diobati dan dikontrol dengan kemoterapi," ungkapnya.

Berdasarkan prinsip tersebut, sel-sel di tubuh yang juga bereproduksi dengan cepat, terkena efek dari kemoterapi. Sehingga, pertumbuhannya langsung dimatikan oleh zat kimia kemoterapi.

"Efek kerja kemoterapi itu kena ke jaringan yang juga tumbuhnya cepat seperti sel kanker yaitu ke rambut dan kulit," jelasnya.(nsa)