Bawang Putih Tak Bisa Tingkatkan Stamina dan Obati Sakit Gigi

Bawang putih.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Bawang putih adalah bumbu yang digunakan hampir di setiap makanan dan masakan Indonesia. Alium sativum atau yang juga dikenal dengan garlic dalam bahasa Inggris ini adalah nama tanaman dari genus Allium sekaligus nama dari umbi yang dihasilkan. Sejarah penggunaan bawang putih oleh manusia sudah dilakukan selama lebih dari 7.000 tahun.

Tentu saja, bawang putih bukan cuma berguna untuk melezatkan masakan, tapi juga memiliki berbagai manfaat kesehatan. Meski begitu, banyak mitos terkait bawang putih yang beredar di masyarakat.

Berikut ini adalah sejumlah mitos dan fakta tentang bawang putih, seperti diungkapkan oleh Spesialis Farmakologi, dr Lonah SpFK dalam acara Ayo hidup Sehat di tvOne, Jumat, 7 Desember 2018.

Fakta: menyebabkan bau badan

"Mengunyah bawang putih akan menghasilkan gas yang mengandung sulfur sehingga bisa menyebabkan bau kurang sedap, termasuk bau mulut dan badan," ucap Lonah.

Mitos: Meningkatkan stamina tubuh

"Bawang putih memang dikenal mengandung vitamin C dan beberapa senyawa antioksidan, namun belum ada penelitian yang menunjukkan dia bisa meningkatkan stamina tubuh jika dikonsumsi mentah," katanya.

Fakta: Makan bawang putih berlebihan bisa menimbulkan alergi

"Bawang putih memang dapat mengatasi alergi karena efek anti-inflamasi. Namun, ada komponen zat aktif di dalamnya yang bisa memicu alergi pada kulit maupun sistemik. Hati-hati jangan mengonsumsi berlebihan dan tidak sesuai dengan anjuran atau dosis," ujar Lonah.

Mitos: Bisa mengobati sakit gigi

"Dia tidak memiliki khasiat sebagai analgetik atau untuk menghilangkan rasa nyeri termasuk nyeri gigi," ucap Lonah.

Fakta: Ampun turunkan kolesterol jahat

"Bawang putih terkenal dengan kandungan senyawa antioksidan yang bermanfaat mencegah kanker, kencing manis, darah tinggi dan kolesterol. Tapi dia bersifat suplementasi. Bukan sebagai terapi utama," katanya.

Lonah juga menambahkan, untuk mendapatkan manfaat kesehatan bawang putih tanpa merusak komponen bahan aktif di dalamnya, Anda sebaiknya mengonsumsinya dalam kondisi mentah. Namun, jangan melebihi dosis 4 gram atau 2-3 siung bawang putih per hari.