Menkes Ungkap 3 Masalah Kesehatan di Indonesia

Imunisasi difteri di Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf

VIVA – Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek mengatakan permasalahan kesehatan semakin kompleks di mana terjadi Global Burden Non-Communicable Diseases (NCDs), termasuk di Indonesia. Riskesdas 2018 masih menemukan angka TBC dan stunting yang cukup tinggi.

"Di Indonesia, Global Burden NCDs dapat dibuktikan di antaranya dengan tingginya prevalensi TBC dan stunting, serta rendahnya cakupan imunisasi," ujar Menkes Nila pada Konferensi Nasional Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) ke-4 di Jakarta, dikutip dari siaran pers Kemenkes RI, Rabu 28 November 2018.

Rumah sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan perorangan diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan kesehatan melalui promosi kesehatan.

“Karena itu, pelayanan kesehatan perlu diarahkan pada upaya promotif dan preventif,” kata Menkes.

Menkes Nila mengharapkan Rumah Sakit dapat berkomitmen menyelenggarakan promosi kesehatan yang terintegrasi dan berkesinambungan. Diharapkan promosi kesehatan dapat sebagai penggerak dalam melaksanakan reorientasi pelayanan kesehatan.

"Dalam Permenkes itu rumah sakit wajib menyelenggarakan PKRS dengan prinsip paradigma sehat, kesetaraan, kemandirian, keterpaduan, dan kesinambungan," terangnya.

Yang menjadi standar PKRS adalah rumah sakit harus memiliki regulasi promosi kesehatan, melaksanakan assesment promosi kesehatan bagi pasien, keluarga pasien, SDM rumah sakit, pengunjung rumah sakit, dan masyarakat sekitar rumah sakit. Selain itu, rumah sakit juga melaksanakan intervensi promosi kesehatan dan monitoring evaluasi promosi kesehatan.

PKRS tidak hanya berlaku di Indonesia, tapi seluruh dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui Collaborating Centre for Health Promotion in Health and Health Care, menekankan agar rumah sakit melakukan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit dalam melaksanakan pelayanan kesehatan.