Gaya Hidup Modern Remaja Picu Diabetes Tipe 2

Ilustrasi remaja.
Sumber :
  • Pixabay/ PublicDomainArchive

VIVA – Beberapa tahun terakhir, penderita diabetes tipe 2 mulai meningkat dan tidak hanya ditemukan pada orang  dewasa. Pengidap diabetes juga ditemukan pada orang muda, remaja, dan anak.

Hal ini seiring dengan meningkatnya tingkat obesitas karena tidak mempraktekkan gaya hidup sehat seperti aktivitas fisik, asupan makanan seimbang, dan diet yang benar. Tak hanya itu, diabetes juga bisa terjadi karena dipicu oleh gaya hidup modern dan serba instan.

Misalkan saja kebiasaan ngopi di kafe, kopi dengan susu atau kopi dengan pemanis dan varian rasa ditambah dengan makanan kecilnya yang memiliki kandungan gula tinggi. Belum lagi jajanan yang tampaknya menarik dan menambah selera makan padahal makanan tersebut banyak mengandung gula atau tinggi lemak serta diolah dengan cara yang tidak tepat, seperti banyak menggunakan gula, santan, dan minyak.

Hal lainnya adalah kurang istirahat dan jarang melakukan aktivitas fisik. Terutama pada anak-anak dan generasi milenial yang sangat dekat dengan gawai. Anak dan remaja bisa menghabiskan waktu dengan duduk, bermain gawai disertai memakan berbagai cemilan hingga berat badan naik tidak terkontrol.

"Seseorang menderita DM 2 dapat dilihat melalui beberapa gejala seperti rasa haus yang berlebihan dan mulut menjadi kering, sering berkemih, sering merasa kekurangan energi hingga kelelahan yang ekstrim," ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalam-Konsultan Endokrin Metabolik dan Diabetes Omni Hospitals Alam Sutera, Dr Rochsismandoko, SP. PD, KEMD, FINASIM, FACE, dikutip dari siaran pers yang diterima VIVA, Kamis 15 November 2018.

Lebih lanjut, dokter Rochsismandoko mengatakan, bahwa kita dapat mengetahui apakah ada diabetes dalam tubuh saat terasa kesemutan pada anggota tubuh seperti rasa kesemutan pada kaki dan tangan. Juga adanya infeksi jamur berulang kali yang terjadi pada kulit, penglihatan kabur dan lambat penyembuhan jika terjadi luka.

"Gejala pada DM tipe 2 sebenarnya lebih mudah dikendalikan dengan gaya hidup sehat dan memantau kadar glukosa dalam darah. Masalahnya, penderita acap kali tidak menyadari dia sudah mengidap diabetes. Jika pun sudah menyadarinya seringkali cenderung diabaikan karena penyakit ini berlangsung dalam jangka waktu lama.” (mus)