Jumlah Penderita Stroke Meningkat, Peran CT Scan Makin Krusial
- VIVA/Diza Liane
VIVA – Teknologi CT Scan sudah ada semenjak tahun 1970-an. Tak bisa disepelekan, alat ini dapat memberi manfaat baik untuk pencegahan hingga pengobatan pada beragam penyakit.
Pada prosesnya, pegobatan pasien memerlukan penetapan diagnosis yang tepat sebelum menjalani terapi penyakit. Untuk menemukan diagnosis yang tepat tersebut, membutuhkan alat atau teknologi yang memadai, salah satunya CT Scan.
"CT Scan krusial untuk rumah sakit karena tanpa CT Scan, penanganan terapi jadi lebih lambat. Kalau tidak ada CT Scan, tidak bisa mendiagnosis penyakit. Jadi dia sebagai alat preventif agar penderita tidak terlambat ditangani dan mencegah kematian," ujar spesialis radiologi, dr. Vonny Tubagus sp.Rad(K), dalam peresmian pemasangan Computerized Tomography Scan (CT Scan) yang ke-1000 se-Asia Tenggara di OMNI Hospital, Bekasi, Senin, 12 November 2018.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2018), prevalensi penyakit tidak menular mengalami peningkatan signiflkan dlbandingkan dengan tahun 2013. Adapun prevalensi kanker naik dari 1,4 persen menjadi 1,8 persen, stroke naik dari 7 persen menjadi 10,9 persen, penyakit ginjal kronik naik dari 2 persen menjadi 3,8 persen, dan berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah, hipertensi naik dari 25,8 persen menjadi 34,1 persen.
"Seiring dengan meningkatnya angka kejadian penyakit tidak menular dan kebijakan JKN/BPJS dari pemerintah, GE Healthcare berupaya meminimalisasi angka tersebut melalui teknologi CT Scan agar dokter dapat mendeteksi dini penyakit tidak menular dalam diri pasien. Sehingga penanganan dapat dilakukan sejak awal dan mencegah penyakit berkembang menuju fase yang lebih serius," ungkap Country Director, GE Healthcare Indonesia, Putty Kartika.
Salah satu perangkat medis berteknologi terkini, yaitu 128 slices CT Scan dari GE Healthcare. Mesin CT Scan ini memiliki berbagai keunggulan untuk membuat penyakit mudah dideteksi.
"Misal pada kanker paru, benjolan sebesar 2 milimeter saja bisa dideteksi. Selain itu, gambar yang diambil lebih akurat dan tajam," ujar dokter Vonny lagi.