Waspadai 'Sarkoma', Jika Kembung, Nyeri Tulang di Usai Muda

Ilustrasi sakit.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Penyakit kanker sarkoma yang menjadi momok 'baru' bagi masyarakat seluruh dunia, khususnya menimpa anak remaja dan faktor keluarga, mutasi genetik. 

Sarkoma merupakan kanker yang berkembang pada jaringan ikat, otot, lemak, tulang, tulang rawan, dan pembuluh darah. Kanker jenis ini muncul di manapun dan memiliki gejala yang tampaknya tidak berbahaya, serta sulit dibedakan dengan penyakit ringan lainnya, seperti rematik, kembung, dan asam lambung.

“Kanker sarkoma bisa dikatakan sebagai penyakit langka dan hanya satu persen orang dewasa yang terkena. Kasus penyakit ini sering dijumpai pada pasien dewasa muda dan remaja. Padahal, kelompok usia tersebut umumnya tidak rentan menderita penyakit ganas atau berbahaya," kata Dr Richard Quek, Konsultan Senior Onkologi Medis Parkway Cancer Center (PCC) di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu 31 Oktober 2018.

Akibatnya, hal itu membuat kontribusi diagnosa jadi terhambat, sehingga dampak buruk yang dialami bisa lebih parah. Akhirnya, penderita sarkoma akan mengalami penurunan produktivitas hidup. Sebab, sarkoma menyerang pasien pada usia muda. Di usia yang terbilang muda, banyak penderita yang tidak peka akan sakit tersebut.

"Ciri-ciri mengidap sarkoma sama seperti merasakan perut kembung, nyeri tulang, sesak napas," katanya. 

Selain itu, sarkoma hadir karena turunan (genetik) atau mutasi Asam Deoksiribonukleat (DNA), baik mutasi abnormal yang tidak terkontrol atau terputus yang bersifat langka.

Sarkoma kini mencakup lebih dari 70 sub tipe yang menjadikannya salah satu tipe kanker paling sulit didiagnosis.

Namun, secara umum pasien penderita sarkoma dibagi dalam empat sub tipe utama, yakni sarkoma jaringan lunak, Gastrointestinal Stromal Tumor (GIST), sarkoma tulangbseperti osteosarcoma, dan Ewing's/Rhabdomyosarcoma. Kedua kelompok terakhir, ditemukan pada remaja dan kelompok dengan usia muda.

"Pola makan memengaruhi hadirnya kanker sarkoma. Maka, sejak dini (muda) harusnya setiap orang menerapkan gaya hidup sehat, dengan tidak merokok, jangan terlalu sering makan daging merah, juga bersikap rileks dan jangan stres," tutur Richard.