Malas Gerak Lebih Bahaya Dibanding Merokok

Ilustrasi malas
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Perkembangan teknologi kerap membuat orang lupa waktu dan lebih memilih menghabiskan waktu dengan gadget dibanding beraktivitas fisik. Padahal, sebuah penelitian terbaru mengungkapkan, tidak berolahraga lebih berbahaya bagi kesehatan daripada merokok.

Temuan baru, yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Network Open, menjelaskan bagaimana peneliti di Cleveland Clinic mempelajari 122.007 pasien dari tahun 1991 hingga 2014 mencatat aktivitas fisik dan juga angka kematian. Demikian seperti dilansir Time.  

Para peneliti menemukan hubungan, bahwa memiliki tingkat olahraga yang tinggi membuat seorang lebih sehat dan panjang umur. Laporan itu meminta para profesional perawatan kesehatan untuk mendorong pasien mencapai dan mempertahankan rutinitas kebugaran yang kuat.

"Kebugaran kardiorespirasi berbanding terbalik dengan mortalitas jangka panjang tanpa ada batas atas manfaat yang diamati," kata studi tersebut.

Kebugaran aerobik yang sangat tinggi, lanjut dia, dikaitkan dengan kelangsungan hidup yang baik. Selain itu, hal tersebut juga bermanfaat pada pasien yang lebih tua dan penderita hipertensi.

Meskipun dipahami secara luas bahwa gaya hidup aktif dapat mengarah pada kehidupan yang sehat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa gaya hidup yang kurang gerak sama dengan memiliki penyakit utama dan penyembuhan yang paling sederhana adalah olahraga.

"Menjadi tidak sehat di atas treadmill atau dalam tes latihan stres memiliki prognosis yang lebih buruk, seperti kematian, bukan hanya menjadi hipertensi, menjadi diabetes atau menjadi perokok saat ini," Dr Wael Jaber, salah satu penulis studi itu.


Studi ini juga melihat risiko menjadi terlalu aktif dan mereka yang rutin berolahraga, terhindar dari risiko kematian yang lebih tinggi. Penelitian ini secara konsisten menemukan bahwa semakin banyak orang yang berolahraga, semakin rendah tingkat mortalitasnya.