Insomnia Disebabkan Gangguan Kejiwaan, Mitos atau Fakta?
- Pixabay/Wokandapix
VIVA – Seiring dengan bertambahnya usia, waktu istirahat seseorang biasanya semakin berkurang. Salah satu penyebabnya adalah pekerjaan yang menumpuk hingga menyita waktu hingga larut malam.
Hal ini pun mengubah pola tidur seseorang, di mana ketika mereka ingin tidur namun terhalang pekerjaan. Bukan hanya pekerja saja, gangguan sulit tidur atau insomnia juga melanda para lanjut usia.
Dalam acara Ayo Hidup Sehat tvOne, Jumat, 19 Oktober 2018, dr. Imam menjelaskan bahwa insomnia berkaitan dengan terganggunya siklus tidur yang bisa terjadi tiga kali dalam seminggu.
Di kalangan masyarakat, banyak anggapan bahwa insomnia berkaitan dengan gangguan mental, seperti gangguan kecemasan pada seseorang. Yang mana seseorang mencemaskan sesuatu yang membuat mereka akan sulit untuk memejamkan mata.
Asumsi tersebut pun dibenarkan oleh Imam. Ini lantaran dalam tubuh manusia terdapat pusat tidur untuk terbangun atau terjaga.
"Jadi ketika seseorang yang memiliki gangguan kecemasan, dia akan panaroid ketika ingin tidur entah takut dibunuh orang atau takut dirampok ketika tidur. Hal ini yang menyebabkan dirinya akan selalu terjaga, makanya dia insomnia," kata dia.
Nah, untuk mengatasi insomnia, ada beberapa tips dari Imam yang bisa Anda terapkan.
Pertama, jadikan tempat tidur sesuai dengan fungsinya. Jangan makan atau mengerjakan sesuatu di atas tempat tidur. Kedua, sebelum mengantuk jangan pergi ke tempat tidur. Berikan jarak 15 hingga 20 menit sebelum naik ke tempat tidur setelah Anda merasa mengantuk.
Ketiga, jika mengalami kesulitan tidur, lakukan aktivitas santai untuk relaksasi. Bukan menyalakan TV atau radio karena akan menyebabkan kesulitan tidur. (ch)