Makan Mi Instan Tiap Hari, Pemuda Ini Meninggal Divonis Kanker Lambung

Mi instan.
Sumber :
  • Pixabay/digitalphotolinds

VIVA – Bicara soal mie instan, banyak yang sepakat bahwa sejumlah mie instan memiliki rasa yang lezat dan tentunya harga merakyat. Tapi siapa sangka bahwa mengonsumsi mie instan secara berlebihan bisa berujung pada gangguan kesehatan.

Seorang siswa 18 tahun dari Taiwan baru-baru ini meninggal karena kanker lambung setelah makan mie instan setiap hari. Seperti dilansir dari World of Buzz disebutkan bahwa remaja itu mulai mempraktikkan kebiasaan yang sangat tidak sehat ini sejak usia sekolah menengah.

Ia selalu memasak sebungkus mi instan setiap tengah malam. Saat ia lulus dari sekolah menengah dan berhasil masuk ke universitas, ia mulai merasakan gangguan kesehatan pada perutnya.

Dia mulai menunjukkan gejala seperti perut kembung, mual, dan sakit perut. Keluarganya menjadi khawatir karena kondisinya tidak membaik. Hal itulah yang membuat mereka membawanya ke rumah sakit untuk perawatan medis dan dia secara mengejutkan didiagnosis menderita kanker lambung stadium akhir.

Pihak rumah sakit menyebut sangat sedikit harapan bagi remaja ini untuk bertahan hidup karena kanker telah menyebar ke organ-organ lain. Setelah berjuang melawan kanker selama lebih dari setahun, ia akhirnya meninggal dunia.

Ahli onkologi di sebuah rumah sakit, Dr Gan mendesak masyarakat untuk mengurangi konsumsi sosis, daging asap, makanan acar dan mie instan karena barang-barang ini telah dikaitkan menjadi penyebab kanker.

Dokter lainnya, Dr Lau mengatakan bahwa pasien dengan kanker perut biasanya akan menunjukkan gejala yang sangat sedikit pada tahap awal dan kondisi mereka sering salah didiagnosis sebagai gastritis. Ini adalah alasan mengapa 80 persen pasien kanker lambung sudah berada di tahap terminal.

Menurut American Cancer Society, gejala kanker perut meliputi, nafsu makan yang buruk, berat badan turun, nyeri perut tapi nyeri yang dirasakan tidak jelas di bagian perut mana. Selain itu, masih banyak lagi berbagai gejala lainnya.