Awas, Kebanyakan Obat Kuat Berpotensi Rusak Penglihatan

Ilustrasi mata sakit atau merah
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Banyak pasangan yang ingin lebih kuat bercinta dengan mengonsumsi viagra. Sayangnya, kelebihan menggunakan viagra bisa memicu dampak berbahaya.

Hal ini dialami oleh seorang pria di New York. Mata seorang pria menjadi merah secara permanen setelah meminum terlalu banyak obat disfungsi ereksi atau obat kuat.

Kisah pahit pria berusia 31 tahun itu dimulai setelah dia membeli bentuk cair dari sitrat sildenafil, yang umumnya dijual sebagai Viagra. Dia membelinya secara online.

Ternyata pria itu minum lebih banyak daripada dosis 50 miligram yang direkomendasikan, sehingga membuat matanya terlihat memerah dan tampak ada seperti kilatan cahaya. Studi sebelumnya menemukan bahwa kandungan di dalam viagra dapat menyebabkan efek samping, seperti penglihatan kabur dan peningkatan kepekaan terhadap cahaya.

Meski kilatan itu hilang keesokan harinya, namun mata merahnya tetap bertahan. Setelah dua hari, dia melakukan perawatan di klinik perawatan darurat New York Eye and Ear Infirmary.

Dikutip dari New York Post, dokter memeriksa mata pasien dan menemukan bahwa obat tersebut telah merusak sel di retinanya secara permanen. Bahkan menurut jurnal medis, warna merah itu belum akan hilang setelah satu tahun, meski diberi obat steroid untuk mengobati cedera matanya.

Peneliti utama Richard Rosen, juga mencatat bahwa pasien mungkin mengonsumsi kontaminan yang tidak diketahui karena dia membeli obat itu secara online tanpa resep dokter. Sementara studi sebelumnya menemukan bahwa overdosis sitrat sildenafil dapat menyebabkan perubahan sesaat pada penglihatan. Ini adalah kasus pertama, di mana obat tersebut telah menyebabkan kerusakan mata secara permanen.

Rosen, yang merupakan Direktur Layanan Retina di New York Eye and Ear Infirmary of Mount Sinai mengatakan, penelitian ini menunjukkan betapa berbahayanya mengonsumsi obat ini dalam dosis besar.

"Orang-orang yang bergantung pada penglihatan untuk mata pencaharian mereka perlu menyadari bahwa mungkin ada dampak jangka panjang dari kebanyakan mengonsumsi obat ini," ujarnya.