Meski Enak dan Lezat, Wajib Waspada Konsumsi Abon
- VIVA.co.id/ Dody Handoko
VIVA – Siapa tak suka abon? Makanan tambahan yang diolah dari beragam daging ini seringkali dikonsumsi dan jadi favorit banyak orang.
Selain praktis, abon memiliki rasa yang lezat dan awet jika disimpan dalam waktu lama. Namun, meski begitu, Anda harus waspada saat mengonsumsi makanan tambahan ini.
Spsesialis Gizi Klinik, dr Ida Gunawan dalam acara AYO HIDUP SEHAT di tvOne, Kamis, 27 September 2018 mengungkapkan, meski harus diwaspadai saat mengonsumsi abon, makanan ini justru diyakini tidak menggunakan pengawet tambahan.
"Cara buat abon dibuat dari daging, ikan, ayam, dll. Daging-daging ini disuir-suir lalu digoreng sampai garing, proses penggorengan yang kering ini yang bikin abon jadi awet tanpa bahan pengawet," katanya.
Namun, meski tidak menggunakan bahan pengawet, perlu diketahui kandungan nutrisi abon sudah berkurang karena proses memasak yang sangat lama.
"Proses pemanasan yang tinggi, protein dari daging yang dibuat abon jadi berubah. Jadi warna nya agak kecokelatan."
"Nutrisinya dan khasiatnya masih bagus, kandungan proteinnya masih ada meskipun kandungannya berubah. Tapi ingat, kandungan lemaknya ini cukup tinggi," terang dr Ida.
Kemudian, yang perlu diingat juga, pada waktu pengolahan proses pembuatan abon banyak ditambahkan gula, jadi, waspada juga karena mengandung tinggi gula saat dikonsumsi.
"Jadi untuk yang diet, jangan makan abon untuk digado, jadikan hanya sebagai makanan tambahan atau taburan saja," tambahnya.