Bakteri di Usus Ternyata Menguntungkan Kita
- Pixabay/qimono
VIVA – Tahukah Anda bahwa jumlah bakteri di dalam tubuh kita lebih banyak dibanding sel. Bakteri baik atau disebut dengan flora normal ini jumlahnya mencapai 100 triliun di tubuh setiap manusia, sedangkan sel tubuh hanya berjumlah 10 triliun.
Hidup bakteri pun menyebar di hampir seluruh bagian tubuh. Namun jumlah bakteri terbanyak terdapat di usus.
Meski jumlahnya banyak, bakteri ini sifatnya jinak dan tidak menimbulkan masalah. Sebaliknya, bakteri-bakteri ini bahkan menguntungkan tubuh. Begitu pula dengan bakteri yang ada di alam, mereka berfungsi dalam membersihkan polusi, menghancurkan bangkai, melindungi tanaman dari jamur, dan bakteri jahat.
"Beberapa bakteri bahkan menyediakan zat gizi untuk tanaman sehingga tanaman jadi tumbuh subur," ujar Ketua Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba Kementerian Kesehatan RI dr. Harry Parathon, SpOG(K) dalam diskusi media Mengenal Bakteri dan Risikonya Terhadap Kesehatan di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin 24 September 2018.
Di tubuh, lanjut Harry, bakteri baik memiliki fungsi untuk mengubah makanan menjadi zat bergizi di dalam usus. Selain itu, bakteri juga berfungsi membuat vitamin B san K, serta membantu mencerna makanan sehingga memicu pembentukan antibodi.
"Di dalam tubuh, bakteri bisa memperkuat daya tahan tubuh," kata Harry.
Bisa dibayangkan seberapa besar kerugian yang dialami tubuh jika menggunakan antibiotik yang salah. Misalnya, ketika Anda terserang flu yang sebenarnya diakibatkan virus diobati dengan antibiotik. Efeknya, bakteri baik yang akan mati dan proses terjadinya fungsi-fungsi bakteri di atas pun akan terhenti.
"Bakteri baik juga berfungsi menghambat bakteri jahat. Jika bakteri baik mati akibatnya sebagian bakteri menjadi jahat," ujar Harry.
Karena itu, ketika tahu sakit, yang harus dilakukan adalah menetapkan dahulu penyebabnya. Apakah itu akibat patogen (bakteri jahat) atau virus.