Hati-hati Luka Tergores Kertas Bisa Berujung Kematian

Ilustrasi tak tepat mengobati luka.
Sumber :
  • Pixabay/ Meditations

VIVA – Bagi banyak orang, luka karena tergores kertas dianggap sepele. Beberapa kerap hanya mengobatinya dengan obat merah dan ditutup dengan perban. 

Tapi siapa sangka jika kasus seperti itu bisa berakibat fatal bahkan kematian. Pemuda bernama, Ryan Taylor, 26, mengalami necrotizing fasciitis setelah tergores kertas di kantornya pada 25 Juli 2018.

Dilansir Nypost, manager pemasaran itu tahu ada sesuatu yang salah ketika tangannya membengkak keesokan harinya dan ia langsung dibawa ke rumah sakit.

Setelah dibawa ke RS, Ryan terdiagnosis Necrotizing fasciitis. Penyakit ini adalah Infeksi yang umumnya dikenal sebagai penyakit pemakan daging atau sindrom bakteri pemakan daging.

Necrotizing fasciitis adalah infeksi yang terjadi pada lapisan dalam kulit dan jaringan subkutan. Infeksi ini diketahui sangat  mudah menyebar di fasia dalam jaringan subkutan.

"Awalnya saya tidak percaya yang terjadi. bakteri itu telah menyebar dari jari ke siku saya dalam 12 jam. Mereka segera lakukan tindakan operasi dan memberitahuku bahwa ada kemungkinan mereka harus mengamputasi lenganku jika terus menyebar, atau bahkan bisa kehilangan nyawa," kata Taylor.

Dokter harus terus mengiris lengan bawahnya dan mengosongkan daging mati, sementara Taylor menjalani 10 operasi dalam waktu kurang dari sebulan. Enam minggu dia masih berjuang melawan infeksi di Gold Coast Hospital. 

Penyakit ini memiliki tingkat kematian yang tinggi (hingga 40 persen) terutama pada pasien diabetes. Necrotizing fasciitis ini dapat masuk melalui celah terkecil di kulit, seperti goresan.

Tidak hanya Ryan, beberapa orang juga pernah mengalami hal serupa. Pada bulan September 2016, Michael Berger yang berusia 46 tahun diberi kesempatan 50 persen untuk bertahan hidup setelah goresannya menjadi terinfeksi.

Pria asli New Jersey ini juga tengah berjuang melawan infeksi yang dapat menyebabkan kegagalan organ cepat. 

Berger kemudian mengalami koma di Rumah Sakit Kennedy dan ditempatkan pada Program Sepsis Nasional, yang akhirnya menyelamatkan hidupnya.