Jika Alami 3 Kondisi Ini Sebaiknya Hindari Pijat Refleksi

Ilustrasi pijat kaki.
Sumber :
  • Pixabay/ Andreas

VIVA – Aktivitas pijat jadi kenikmatan tersendiri di kala lelah. Beragam cara ditawarkan saat melakukan pijat refleksi misalnya menggunakan alat hingga tangan kosong.

Pijatan di tubuh terutama kaki bisa memang bisa menimbulkan rasa nyaman, bahkan bisa menyebabkan ketagihan karena terjadi peregangan dan relaksasi pada otot sekaligus melancarkan pembuluh darah.

Karena berkaitan dengan pembuluh darah karenanya banyak masyarakat yang meyakini bahwa pijat refleksi semacam itu tinggi risiko kelumpuhan, jika terjadi kesalahan. Benarkah demikian?

Pakar spesialis akupuntur klinik, Dr. Kemas Abdurrohim, MARS, MKes, Sp.Ak mengatakan bahwa pijat refleksi yang sifatnya hanya untuk kebugaran sangat minim menyebabkan kelumpuhan, apalagi jika dilakukan dengan benar dan dengan ahli yang berlisensi. 

"Pijat refleksi bisa bermanfaat untuk kebugaran, kelelahan, dan mengurangi stres. Namun harus dilakukan dengan tepat," ujarnya dalam tayangan AYO HIDUP SEHAT di tvOne Senin 10 September 2018.

Lebih lanjut ia juga mengatakan bahwa ada kaitan antara efek penyembuh dengan titik-titik refleksi yang dipijat.
 
"Titik refleksi merupakan titik atau area yang menggambarkan hubungannya dengan organ dalam. Kalau pijat di daerah tersebut akan memberikan dampak pada organ yang berkaitan.Misalnya di jempol kaki bawah itu kaitannya dengan mata. Atau bagian pencernaan itu titiknya di telapak kaki tengah," ungkapnya.

Ia pun mengatakan pada kasus tertentu pijat refeleksi sangat tidak dianjurkan untuk dilakukan.

"Dalam kondisi tertentu misalnya kalau kita punya kelainan seperti kanker, luka terbuka atau ada peradangan, itu tidak boleh dilakukan refleksi. Lalu pada kasus tertentu misalnya saraf, itu sebaiknya datang ke terapis saja."