WHO: Jumlah Orang 'Mager' di Dunia Meningkat, Ini Bahayanya
- Pexels/Bruce Mars
VIVA – Kurang melakukan aktivitas fisik alias mager atau malas bergerak, ternyata bisa memberikan dampak berbahaya untuk kesehatan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan mengungkapkan, kurangnya aktivitas fisik secara teratur meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, kanker, hipertensi dan diabetes.
Sebuah studi baru, yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet Global Health menyoroti manfaat bergerak aktif secara fisik.
Menurut penelitian, aktif melakukan aktivitas fisik memiliki efek positif pada kesehatan mental, dapat menunda timbulnya demensia, dan membantu orang mempertahankan berat badan yang sehat, studi WHO menemukan.
Penulis utama studi tersebut, Regina Guthold, dari WHO Swiss, memperingatkan bahwa makin banyak orang dewasa yang kurang melakukan ativitas fisik yang disarankan untuk menunjang hidup sehat.
"Tidak seperti risiko kesehatan global utama lainnya, tingkat aktivitas fisik yang tidak mencukupi tidak turun di seluruh dunia, dan lebih dari seperempat dari semua orang dewasa tidak mencapai tingkat aktivitas fisik yang disarankan untuk kesehatan yang baik," kata Guthold dilansir laman The Cable.
Studi ini merinci tingkat aktivitas fisik yang tidak mencukupi di berbagai negara dan memperkirakan tren global dan regional. Temuan itu mengungkapkan bahwa belum ada peningkatan dalam aktivitas fisik tingkat global sejak 2001 dan satu dari tiga wanita juga satu dari empat pria secara global tidak cukup aktif untuk tetap sehat.
Selain itu, kurangnya aktivitas fisik juga dua kali lebih banyak di negara-negara berpenghasilan tinggi dibandingkan dengan negara-negara berpenghasilan rendah, dengan peningkatan lima persen di negara-negara berpenghasilan lebih tinggi antara tahun 2001 dan 2016.
Temuan utama lainnya menunjukkan bahwa pada akhir tahun 2016, di 55 dari 168 negara, lebih dari sepertiga penduduk tidak aktif secara fisik. Lebih dari setengah orang dewasa di Kuwait, Samoa Amerika, Arab Saudi, dan Irak tidak juga tidak suka melakukan aktivitas fisik. Tak hanya itu, 40 persen orang di Amerika Serikat, 36 persen di Inggris dan 14 persen di China juga memiliki kehidupan yang tak didukung oleh aktivitas bergerak yang sehat.
Penelitian ini didasarkan pada tingkat aktivitas yang dilaporkan dari 358 survei berbasis populasi di 168 negara, yang terdiri dari sekitar 1,9 juta orang.