Bukan Sekadar Kenyang, Ini Sarapan yang Tepat
- Pixabay/maroonedonisland
VIVA – Sarapan tepat di pagi hari sangat dibutuhkan bagi semua orang untuk mengisi kekurangan energi tubuhnya. Namun, masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak masih sangat minim pemahaman terkait sarapan pagi.
Berdasarkan Survei Diet Total (SDT) Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) terhadap lebih dari 25 ribu anak usia 6-12 tahun di 34 provinsi mengungkapkan hampir separuh anak (47,7 persen) belum memenuhi kebutuhan energi minimal saat sarapan. Bahkan 66,8 persen anak mengonsumsi sarapan dengan mutu gizi yang rendah, terutama rendah asupan vitamin dan mineral.
"Meski begitu, dibandingkan lima tahun tahun yang Ialu, masyarakat terutama siswa sekolah, remaja dan wanita dewasa sudah semakin paham pentingnya sarapan dan semakin banyak yang menjadikan sarapan sebagai bagian kegiatan di pagi hari," ujar Ahli Gizi Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, dalam peluncuran Nestle NESTUM, di kawasan Thamrin, Jakarta, Rabu 5 September 2018.
Hanya saja, Hardinsyah melanjutkan, menu sarapan pada umumnya cenderung masih belum memenuhi kebutuhan gizi yang lengkap dan seimbang. lni dikarenakan pola kebiasaan konsumsi sarapan yang masih 'sebutuhnya’.
"Anggapan bahwa sarapan hanya sekadar pencegah rasa lapar, ketimbang membekali tubuh dengan sumber gizi yang bisa memberikan energi dan rasa kenyang lebih lama agar tubuh lebih siap beraktivitas," kata dia.
Tidak hanya anak usia sekolah, sebanyak 30 persen wanita dewasa juga tidak terbiasa sarapan, sementara 37 persen wanita dewasa juga belum menerapkan pilihan sarapan yang memenuhi. Kebiasaan sarapan yang belum tepat ini, kata Hardinsyah, harus diperbaiki sejak dini dengan memahami komposisi dan waktu sarapan.
"Sarapan sehat tergantung dari cara membuat dan mengolahnya, lalu komposisinya harus memenuhi 15 sampai 30 persen kebutuhan sehari-hari. Pastikan juga jadwal makannya memang di pagi hari, bukan jam 11 siang," jelasnya.
Serat merupakan jenis sarapan yang memenuhi kebutuhan tubuh. Sebab, serat membuat tubuh kenyang lebih lama.
"Serat membuat produksi gula darah terbentuk perlahan. Dengan begitu, sumber energi akan terus diproduksi sehingga stamina dan konsentrasi akan lebih baik dan tahan lama."