Bangun Kesiangan dan Pola Makan Buruk Picu Diabetes

Ilustrasi pengecekan diabetes.
Sumber :
  • Pixabay/TesaPhotography

VIVA – Penyakit diabetes kini tak hanya diderita oleh mereka yang memiliki riwayat diabetes di dalam keluarga, tapi juga orang dengan gaya hidup tak sehat. Oleh karena itu, tak heran banyak penderita diabetes tinggal di kota-kota besar.

Berbagai kesibukan, kemudahan memesan makanan, membuat masyarakat kota besar tak perlu banyak beranjak dari meja kerja. Jangan lanjutkan kebiasaan-kebiasaan tersebut jika tak ingin terkena diabetes.

Bukan hanya itu, bangun kesiangan juga bisa memicu kacaunya insulin dalam tubuh. Ada beberapa hal lain yang masih harus diperhatikan, seperti disampaikan dr. Hans Tandra dari RS Premier Surabaya, akhir pekan lalu.

"Merokok juga harus berhenti. Orang sekali merokok, 15 persen insulin lumpuh, asap nikotin merusak insulin. Tidur usahakan 8 jam," ujarnya.

Begitupun dengan waktu makan, tidak bisa sembarangan. Bahkan waktu sarapan juga punya waktu terbaiknya. Waktu sarapan disarankan pukul 06.00 hingga 07.00, makan siang pukul 12.00 hingga 13.00, dan makan malam paling telat pukul 18.00 hingga 19.00.

"Matahari terbit itu jam 06.00 hingga 07.00, sarapan pagi ya di jam matahari terbit itu. Jam 06.00 hingga 07.00 itu insulin pankreas bekerja," kata Hans.

Lebih lanjut dia mengatakan, untuk makan lagi berikan jeda enam hingga tujuh jam. Jadi konsep makan 6-12-6 atau 7-1-7 (pukul 07.00 pagi, 13.00, dan 17.00) adalah waktu makan yang tepat, agar insulin tidak bekerja terlalu keras.

"Berikan snack di antara waktu tersebut tapi jangan kalori yang besar. Konsumsi buah-buahan seperti pepaya, pear manis, yang memiliki banyak serat. Diabetes healthy eating dimulai dari breakfast," tutur dia.

Begitupun dengan jumlah makanan yang dikonsumsi. Karena pagi paling banyak aktivitas, maka pagi hari seharusnya makan paling banyak, kemudian siang, dan paling sedikit di malam hari.