Menguak Mitos dan Fakta Soal Nyamuk, Betina Lebih Ganas
- REUTERS/Paulo Whitaker
VIVA – Nyamuk menjadi hewan yang dianggap sangat menganggu. Nyamuk juga sangat cepat berkembang biak di daerah beriklim iklim tropis seperti Indonesia.
Sejumlah mitos dan fakta mengenai nyamuk pun sering menjadi hal yang menarik untuk diketahui. Lewat acara AYO HIDUP SEHAT di tvOne, mitos dan fakta seputar nyamuk pun dibahas. Apa saja?
Nyamuk hanya gigit manusia
Mengenai hal ini, Spesialis Penyakit Dalam, Dr Adityo Susilo, SpPD, KPTI, FINASM menjelaskan bahwa nyamuk hanya menggigit manusia, jelas ini mitos.
"Nyamuk membutuhkan darah untuk bisa berkembang biak, dan darah itu bisa diperoleh dari manusia atau hewan."
Semua Nyamuk membawa bibit penyakit untuk manusia
Untuk hal ini, Dr Adityo menyatakan mitos. "Karena nyamuk itu tumbuh dan ada di sekitar kita dan cuma nyamuk tertentu yang bawa virus atau parasit. Masih banyak nyamuk yang tidak membawa partikel-partikel penyakit."
Nyamuk Betina yang suka menggigit dan hisap darah
"Ini fakta. Memang ternyata yang haus darah ini yang betina. Jadi kalau yang betina dia butuh energi lebih untuk bisa melakukan proses kembangbiak, bertelur."
Dengan adanya proses reproduksi ini, nyamuk betina benar-benar harus memiliki banyak asupan darah.
"Jadi karena jantan tidak punya kemampuan bertelur, sehingga, nyamuk jantan hanya menghisap nektar seperti kupu-kupu."
Jumlah nyamuk lebih banyak di musim kemarau daripada musim hujan
Ini fakta. "Nyamuk senang berkembangbiak di udara yang panas. Indonesia sebagai negara tropis lebih banyak nyamuk nakalnya."
Ini karena di negara yang lebih panas, nyamuk lebih mudah berkembangbiak.