Sering Gunakan Kipas Angin dan AC Bisa Picu Kelumpuhan Wajah

Ilustrasi wanita.
Sumber :
  • Pixabay/422694

VIVA – Ketika musim kemarau tiba biasanya hawa panas semakin menyergap. Biasanya orang sibuk mencari ruangan atau tempat yang sejuk, tak jarang pula mereka berduyung-duyung untuk memasang pendingin udara (AC).

Apalagi di negara tropis seperti Indonesia, kipas angin dan AC selalu menjadi pilihan untuk mendinginkan suhu ruangan. Meski terasa sejuk dan nyaman, namun banyak anggapan yang timbul seputar pengunaan kipas angin dan AC. Banyak yang berasumsi bahwa kedua benda ini menjadi penyebab timbulnya beberapa penyakit serius, salah satunya lumpuh wajah atau bellpalsy, benarkah? Di lain sisi, juga muncul kontroversi yang menyebut bahwa kipas angin lebih baik dari pada AC dan sebaliknya. 

Spesialis Kedokteran Okupasi, dr Muchtaruddin Mansyur SpOk, PhD meluruskannya. Menurutnya, paparan kipas angin maupun AC tidak secara langsung dapat menyebabkan bellpalsy.

"Kalau menyebabkan bellpalsy itu mitos. Tapi kalau meningkatkan risiko bellpasy itu fakta," ujarnya dalam tayangan AYO HIDUP SEHAT di tvOne.

Lebih lanjut ia menjelaskan penyebab bellpalsy bukan karena paparan dinginnya, melainkan karena virus yang diaktivasi dengan kondisi stres. 

"Diketahui ada penelitian yang menyebut bahwa kondisi dingin juga turut memicu peningkatan hingga 30 persen."

Kondisi lain yang mungkin terjadi akibat paparan udara dingin yang konstan dan dalam waktu lama adalah cold stress.

"Cold stress adalah paparan udara dingin yang konstan pada satu area tubuh dalam jangka waktu cukup panjang. Hal itu bisa menyebabkan terjadinya pembengkakan pembuluh darah dan stres saraf."

Itu bisa menyebabkan gejala yang mirip seperti bellpalsy. Dilansir Web MD, bellpalsy adalah kelumpuhan atau kelemahan pada salah satu sisi otot di wajah yang yang bersifat sementara. Kondisi ini menyebabkan salah satu sisi dari wajah akan terlihat ‘melorot’.