Kolesterol Otak Sapi Tinggi Banget, Segini Porsi yang Disarankan

Gulai otak sapi
Sumber :
  • Instagram/@Migrationology

VIVA – Sapi merupakan hewan yang hampir setiap bagian tubuhnya bisa dikonsumsi manusia. Selain diambil dagingnya, otak sapi juga biasa dijadikan kudapan.

Di rumah makan Padang, Anda akan mudah menemukan masakan berbahan dasar otak sapi, yang biasanya diolah dalam bentuk gulai. Apakah Anda termasuk penggemar gulai otak sapi?

Menurut ahli gizi dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK., jika Anda senang mengonsumsi otak sapi, harus hati-hati, karena kandungan kolesterolnya sangat dominan.

"Otak sapi mengandung kolesterol tinggi itu fakta. Bahkan, kandungan kolesterolnya lebih tinggi dibanding kepiting," kata dr. Juwalita di acara Ayo Hidup Sehat tvOne, Senin, 13 Agustus 2018.

Dalam 100 gram kepiting, terkandung nilai kolesterol sebesar 80-100 miligram, sedangkan 100 gram otak sapi, nilai kolesterolnya 3000 miligram. Ini juga yang menjadi alasan orang yang menderita kolesterol tinggi, sebaiknya menghindari mengonsumsi otak sapi.

"Itu sudah 30 kali lipatnya, sedangkan tubuh kita untuk mempertahankan kesehatan, maksimal mengonsumsi kolesterol 300 miligram sehari," ujar dr. Juwalita.

Beredar anggapan di kalangan masyarakat bahwa mengonsumsi otak sapi, baik untuk meningkatkan kinerja otak dan kecerdasan. Ditegaskan dr. Juwalita bahwa itu hanyalah mitos. "Itu mitos, untuk cerdas faktornya banyak, ada lingkungan, pola asuh, asupan nutrisi," katanya.

Mengingat tingginya kadar kolesterol dalam otak sapi, disarankan untuk hanya dikonsumsi sebulan sekali. Itu pun dengan catatan harus membatasi porsi. "Bisa sepotong atau sekitar 50 gram, dan imbangi dengan sayur," saran dr. Juwalita.

"Kita makan otak sapi ini supaya memenuhi kebutuhan protein kan, tapi ada sumber protein lain yang lebih aman. Kalau mau ambil manfaat protein dan zinc lebih baik pilih daging sapi ketimbang otak sapi," katanya menambahkan.