Amankah Konsumsi Air Tanah Jakarta untuk Kesehatan?

Ilustrasi air minum.
Sumber :
  • Pixabay/Bernd

VIVA – Kepadatan penduduk yang terjadi di kota-kota besar seperti di Jakarta membuat semakin berkurangnya daerah resapan air. Selain itu, masih minimnya sanitasi yang baik, juga menyebabkan air tanah yang berada di kota besar menjadi terkontaminasi dengan limbah-limbah rumah tangga.

Sementara, hingga kini masih banyak dari masyarakat yang memanfaatkan air tanah untuk kebutuhan rumah tangga,  termasuk untuk air minum. Tapi amankah mengonsumsi air tanah di perkotaan seperti Jakarta untuk kesehatan?

Menurut ahli Hidrologi dari Universitas Brawijaya, Dr Gunawan Wibisono, harus ditelusuri dulu sumber air tanah yang akan dikonsumsi. Namun, mengingat kota seperti Jakarta yang jauh dari sumber mata air pegunungan, membuat proses perjalanan air semakin berisiko untuk terkontaminasi.

"Mesti diingat bahwa air ini melalui perjalanan yang panjang dan beberapa saluran terbuka, jadi begitu sampai di Jakarta bisa sangat terkontaminasi," ungkap Gunawan dalam  Kopi Sore bersama Danone-AQUA: bertema Mengelola Daerah Aliran Sungai (DAS) Secara Terpadu Demi Menjaga Keberlangsungan Air, Kamis 9 Agustus 2018, di Jakarta.

Gunawan juga menambahkan, buruknya sanitasi di Jakarta, membuat air limbah, terutama limbah dari septic tank mudah terkontaminasi dengan sejumlah bakteri, salah satunya bakteri E. coli.

Seperti diketahui, bakteri ini bisa menyebabkan keracunan makanan dan infeksi yang cukup serius. Bakter E. coli menghasilkan racun yang mampu merusak dinding dari usus kecil dan mengakibatkan kram perut, diare yang bercampur dengan darah, hingga muntah-muntah. Belum lagi kandungan merkuri yang bisa saja terkandung dalam air tanah.

"Yang layak mungkin untuk mandi dan mencuci. Tapi kalau untuk dikonsumsi belum bisa, mesti dicek ke laboratorium dahulu," kata dia.