Awas, Pelihara Janggut Bisa Picu Infeksi Berbahaya

Karel Poborsky
Sumber :
  • Instagram Karel Poborsky

VIVA – Janggut telah menjadi salah satu pelengkap penampilan pria yang kian populer belakangan ini. Apakah itu janggut yang tipis atau panjang hingga bisa diurai dengan jari-jari.

Rambut di wajah ini mungkin sedang tren sekarang, tapi pernahkah terpikir oleh Anda ada berapa banyak kuman bisa bersarang di janggut lebat Anda?

Mantan pemain sayap Manchester United Karel Poborsky didiagnosis menderita penyakit lyme pada tahun 2016 akibat kutu yang membawa penyakit tersebut dan bersarang di janggutnya. Mantan atlet berusia 46 tahun itu membutuhkan perawatan medis segera dan diberikan antibiotik untuk melawan infeksi.

Penyakit itu juga membuat gelandang asal Ceko tersebut mengalami kelumpuhan di pipi kiri, tapi dia meyakinkan para penggemarnya bahwa kondisinya sudah membaik melalui akunnya di Facebook.

Kutu merupakan satu-satunya binatang kecil yang bisa berkeliaran di bawah permukaan janggut Anda. Beberapa studi menemukan bahwa janggut bisa menjadi sarang berkembang biak bakteri seperti binatang kecil.

Rambut janggut lebih kasar daripada rambut normal yang artinya bisa menjebak kuman dan kotoran lebih mudah. Para ahli dari Manchester University baru-baru ini menyeka janggut pria untuk mengambil kuman dan menemukan sebanyak 47 persennya mengandung material feses, yaitu kotoran manusia.

Sebagian besar dari pria tersebut bahkan mengklaim kalau mereka selalu mencuci janggut mereka dengan sabun saat janggut mereka diseka, tapi hal itu tidak berefek apa-apa dalam menghilangkan kuman-kuman. Meski begitu, Dr Sarah Jarvis, Direktur Klinis dari Patient.info, mengatakan bahwa tidak mungkin hanya bakteri yang berkeliaran di janggut yang menyebabkan masalah kesehatan.

"Di satu sisi, ada potensi bagi janggut bisa dipenuhi bakteri. Tapi, banyak dari bakteri itu merupakan bakteri normal yang biasanya juga hidup di kulit. Di sisi lain, mencukur juga tidak baik untuk kulit Anda," ujar Jarvis seperti dikutip laman The Sun.

Dia menjelaskan, masalahnya adalah rambut janggut lebih kasar dari rambut biasa, karenanya lebih mungkin menangkap kuman dan kotoran. Makanan juga bisa tersangkut di sana, kuman bisa hidup di janggut dan bisa memicu eksim serta masalah kulit lainnya karena ada sisik yang menumpuk.

Sebagian dari kuman yang ditemukan di janggut meliputi stepholococci, yang bisa menyebabkan infeksi kulit. Bakteri ini juga hidup di kulit tapi beberapa studi menyatakan, ada bakteri dalam jumlah yang lebih besar hidup di janggut.

Jika Anda banyak berkeringat di janggut, maka kemungkinan besar Anda bisa terkena iritasi kulit. Anda juga bisa menyebarkan kuman ke mulut jika Anda sering memegang janggut dengan tangan Anda. Orang yang bersin di sebelah Anda saat di tempat umum, juga akan melepaskan kuman yang kemudian tersangkut di janggut Anda, dan itu sangat dekat dengan mulut Anda. (ld)