Kaki Seribu Bisa Jadi Obat Kanker Payudara, Benarkah?
- Pixabay/pexels
VIVA – Dalam dunia pengobatan tradisional, bahan baku herbal sering digunakan. Herbal mengacu pada tanaman yang memiliki manfaat fitofarmaka. Tak hanya tanaman, beberapa jenis serangga dan hewan laut yang memiliki khasiat bagi kesembuhan juga disebut sebagai herbal.
Beberapa waktu belakangan mahasiswa Indonesia dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta melakukan sebuah penelitian pada kaki seribu. Mereka mengklaim bahwa hewan melata itu memiliki potensi sebagai obat alternatif bagi penderita kanker payudara.
Kaki seribu termasuk jenis hewan tak bertulang belakang dari kelas diplopoda. Berdasarkan literatur medis, hewan ini memiliki kandungan para-benzoquinon.
Ketiga mahasiswa UGM tersebut (Gemilang Sekar Hapsari, Alya Lulu’ah dan Firda Ridhayani) meneliti kandungan para-benzoquinon yang diduga memiliki efek anti-kanker.
Di bawah bimbingan drh. Retno Murwanti, M.P., Ph.D ketiga mahasiswa tersebut melakukan maserasi pada kaki seribu dengan larutan etanol 96 persen. Maserasi adalah salah satu proses ekstraksi dengan cara merendam dengan larutan tersentu.
Penelitian ini diawali dengan pengumpulan kaki seribu yang diperoleh di daerah Ajibarang, Banyumas. Selanjutnya dilakukan determinasi untuk mengetahui spesiesnya.
Setelah diekstrak, larutannya diidentifikasi dengan uji kromatografi lapis tipis. Tak hanya itu, larutan masih harus melalui uji sitotoksisitas (MTT Assay) untuk mengetahui aspek biologisnya dan molecular docking berbasis komputer untuk mengetahui interaksi senyawa yang diduga memiliki aktivitas anti-kanker untuk berikatan secara molekuler dengan protein target.
“Dari rangkaian tersebut diketahui bahwa kaki seribu positif mangandung senyawa benzoquinon. Senyawa ini dapat menyebabkan apoptosis atau kematian sel kanker secara simultan,” ujar dr Retno, berdasarkan rilis yang diterima VIVA Rabu 1 Agustus 2018.
Lebih lanjut ia menyebut bahwa hasil ekstrak kaki seribu memiliki kadar penghambatan 50 persen pada sel penyebab kanker payudara. Tak hanya itu, dari uji lainnya diketahui kaki seribu tidak memiliki efek racun.
“Diketahui Kaki Seribu tidak toksik terhadap sel kanker payudara. Namun senyawa benzoquinon pada kaki seribu mampu berinteraksi dengan sel ligan asli untuk berikatan pada enzim,” kata Firda Ridhayani salah satu anggota tim peneliti.
Firda menyimpulkan bahwa kaki seribu dengan kandungan benzoquinon berpotensi sebagai agen kemoprevensi pada pengobatan kanker payudara tertarget.
Meski berpotensi, namun penelitian ini harus melalui proses uji lebih lanjut dan tidak dianjurkan untuk langsung diterapkan pada pasien kanker tanpa melewati proses uji klinis dan ketentuan medis lainnya.