Nahas, Pria Ini Tewas Setelah Mengikuti Berita Kesehatan Hoax

Pria sesak napas.
Sumber :
  • Pixabay/ HansMartinPaul

VIVA – Ada banyak informasi kesehatan yang beredar di media sosial belakangan ini, namun sayangnya tak semuanya benar. Tidak sedikit berita kesehatan hoax yang tidak bisa dipertanggung jawabkan. Beberapa di antaranya bahkan dibuat untuk kepentingan iklan.

Salah satu berita kesehatan hoax yang fatal adalah kisah yang dialami Zhou Xin. Pria berusia 58 tahun dari Harbin China itu menjadi korban dari berita palsu online yang dibagikan di internet. 

Cuplikan berita viral tersebut mengklaim bahwa kota kelahirannya akan mengalami tiga hari terpanas tahun ini. Dalam berita tersebut juga dikatakan suhu ekstrim yang melanda itu membuat obat-obatan khususnya jantung tidak akan bekerja dengan baik, sebaliknya akan memberikan dampak buruk.

Memercayai mentah-mentah hal yang ia baca, Zhou yang menderita penyakit jantung kronis, memutuskan untuk berhenti minum obat hariannya selama tiga hari yang dimulai pada 17 Juli 2018.

Dilansir Odditycentral, pria paruh baya itu pernah menjalani dua operasi pemasangan pembuluh darah, bahkan tidak berkonsultasi dengan dokternya sebelum mengambil jeda dari obat jantung hariannya. Dia hanya berhenti minum obat dan menjalani hidupnya seperti biasa. 

Kondisi cuaca yang disebut dalam artikel tersebut benar terjadi dan berlalu. Namun ada beberapa hal yang disebutkan tidak terbukti. Namun, Zhou sudah terlanjur tidak menjalankan saran dokter meminum obatnya. Akibatnya ia mengeluhkan sakit dada dan tak lama jatuh pingsan. Pria berusia 58 tahun itu dilarikan ke rumah sakit, namun dokter gagal menolongnya. Kematiannya kemudian dikaitkan dengan serangan jantung.

Xu Shanshan, wakil direktur departemen darurat di Rumah Sakit Pertama di Harbin, mengatakan kepada Sinchew News bahwa Zhou telah menjadi korban rumor. Ternyata tak hanya Zhou saja, ada 3 kasus serupa akibat kebohongan berita tersebut.

Dokter Harbin menyarankan siapa pun yang menderita kondisi jantung untuk tidak pernah menghentikan perawatan medis tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter.