Bahaya Kuman dan Bakteri di Balik Baju Bekas Impor
- VIVA.co.id/Satria Lubis
VIVA – Pakaian bekas impor banyak diminati masyakat. Selain jenis bahan dan modelnya yang menarik, masyarakat bisa mendapatkannya dengan harga yang lebih murah ketimbang membeli yang baru.
Misalnya saja Risma (bukan nama sebenarnya). Ia kerap membeli baju bekas di aplikasi jual beli online maupun ke pusat baju bekas di kawasan Senen, Jakarta Pusat. Alasan Risma sederhana. Dengan gaji standar UMR yang ia terima, Risma harus pandai-pandai menyelaraskan antara kebutuhan untuk penampilan dan besaran penghasilan.
Selain itu, baju bekas yang dijual oleh pedagang, baik secara daring maupun di pasar fisik, biasanya jenis baju impor dan bermerek. Dari segi kualitas bahan dan model, baju-baju impor itu cukup menunjang kebutuhan Risma untuk tampil menarik. Apalagi harganya ramah di kantong.
Di sisi lain, pemerintah telah mengeluarkan larangan menggunakan pakaian bekas, karena mengandung ribuan bakteri dan kuman yang berbahaya. Baju bekas juga berpotensi menyebabkan penyakit kulit dan penyakit menular lainnya.
Meski imbauan untuk tidak menggunakan pakaian bekas digaungkan oleh pemerintah, namun tak mengurangi jumlah peminat pakaian tersebut.
Nah Vivanians, apakah Anda termasuk yang kadang-kadang atau bahkan sering membeli baju bekas seperti Risma? Mari kita cari tahu fakta tentang baju bekas dan kaitannya terhadap kesehatan kulit. Mungkinkah ada cara yang aman untuk tetap menggunakan baju bekas, atau seharusnya itu benar-benar kita hindari tanpa dapat ditawar-tawar lagi?
Simak penjelasan dari spesialis kulit dan kelamin dr. Midi Haryani, Sp.KK., di Ayo Hidup Sehat di tvOne, Jumat, 27 Juli 2018, pukul 13.00 WIB. Anda juga bisa menyaksikan secara live streaming di VIVA kanal VLIX atau klik link ini.