Sabun Batangan yang Dipakai Bersama Bisa Tularkan Penyakit?
- Sabun Mandi
VIVA – Apakah sabun batangan bisa menularkan penyakit? Misalnya, orang pertama sedang menderita flu, kemudian mencuci tangannya menggunakan sabun batangan. Setelah itu orang kedua yang sehat, mencuci tangannya dengan sabun serupa. Mungkinkah orang kedua akan tertular virus flu dari orang pertama?
Jawabannya adalah tidak.
Seperti dikatakan Richard Klasco, MD, yang dilaporkan New York Times, penelitian sudah membuktikannya.
Studi dari pertanyaan tersebut diterbitkan pada tahun 1965. Para ilmuwan melakukan serangkaian percobaan di mana mereka dengan sengaja mengkontaminasi tangan mereka dengan sekitar lima miliar bakteri penyebab penyakit, seperti E. coli.
Mereka kemudian mencuci tangan dengan sebatang sabun dan mencuci tangan orang kedua dengan sabun yang sama.
Hasilnya, ilmuwan itu menemukan bahwa bakteri tidak ditransfer ke pengguna kedua dan menyimpulkan: “Tingkat bakteri pada sabun batangan, bahkan dalam kondisi penggunaan yang ekstrem, bukan merupakan bahaya kesehatan."
Ilmuwan juga melakukan studi lebih lanjut, kemudian mendokumentasikan keberadaan bakteri lingkungan pada sabun batangan, tetapi tidak ada yang menunjukkan sabun batangan sebagai sumber infeksi.
Sebaliknya, penelitian terbaru terus menunjukkan kemampuan sabun batangan sederhana untuk memerangi infeksi, bahkan selama wabah infeksi serius seperti virus Ebola.
Lantas, apakah sabun cair dalam botol lebih baik daripada sabun batangan? Para ilmuwan juga telah melakukan studi terkait itu dimulai pada tahun 1980-an.
Mereka kemudian menyimpulkan bahwa masalahnya bukan seberapa banyak bakteri pada sabun bar atau sabun cair dalam botol, melainkan apakah bakteri itu bisa menimbulkan risiko infeksi.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDCP) Amerika merekomendasikan, mencuci tangan sebagai pertahanan utama terhadap infeksi, dan memberikan dukungan yang sama untuk sabun batangan seperti halnya sabun cair.
Justru yang tidak dibenarkan oleh mereka adalah tidak mencuci tangan dengan sabun karena ketakutan yang besar terhadap adanya kontaminasi bakteri dari sabun.