5 Rahasia Menarik soal Orgasme yang Tak Banyak Diketahui

Ilustrasi bercinta.
Sumber :
  • Pexels/Burst

VIVA – Orgasme merupakan bagian penting dari kesehatan wanita, sama pentingnya seperti pembersih gigi. Tetapi, tentu saja lebih menyenangkan.

Orgasme tak hanya seputar kepuasan saat berhubungan seksual, ternyata masih ada banyak fakta menarik seputar orgasme yang belum diketahui, seperti dilansir Womans Day berikut ini:

Orgasme meredakan sakit

"Ada beberapa bukti bahwa orgasme bisa meredakan semua jenis penyakit- termasuk sakit dari radang sendi, sakit setelah operasi, dan bahkan saat selama melahirkan," kata Lisa Stern, RN,MSN, seorang praktisi perawat yang bekerja dengan Planned Parenthood di Los Angeles. 

"Mekanismenya adalah secara luas, karena tubuh melepaskan zat kimia yang disebut oksitosin selama orgasme. Oksitosin memfasilitasi ikatan, relaksasi, dan emosi positif lainnya. Sedangkan pereda sakit dari orgasme ini, biasanya hanya singkat, sekitar delapan hingga 10 menit," ujarnya. 

Kondom tidak memengaruhi kualitas orgasme

Tak perlu khawatir kondom mempengaruhi orgasme. Karena, menurut ilmuwan di Indiana University, Debby Herbenick, PhD, mengatakan bahwa wanita senang dengan pengalaman orgasme, baik dengan ataupun tanpa kondom, menghilangkan mitos bahwa kondom tidak membuat kehidupan seksual baik.

"Faktanya, kondom membantu pasangan menghabiskan lebih banyak waktu untuk berhubungan seksual, karena pria tidak perlu cepat-cepat menariknya, jika dia khawatir mengalami ejakulasi dini," ujarnya. 

Jika pasangan merasa enggan menggunakan kondom karena kurangnya sensasi, pertimbangkan untuk melakukan rangsangan terlebih dulu, sebelum persetubuhan, jadi dia bisa menikmati pengalamannya.

30 persen wanita bermasalah mencapai orgasme

Menurut statistik Planned Parenthood, satu dari tiga wanita memiliki masalah untuk mencapai orgasme ketika berhubungan seksual. Dan, sebanyak 80 persen wanita memiliki kesulitan dengan orgasme dari berhubungan melalui vagina. Rangsangan klitoris selama berhubungan bisa membantu, kata Stern, tetapi juga perlu perawatan medis. 

"Disfungsi Seksual Wanita (FSD), yang mencakup ketidakmampuan orgasme, adalah hal umum, di mana hampir 43 persen mengalami, dan telah menjadi topik yang banyak diperdebatkan dan diselidiki secara medis belakangan ini."

Dia mengatakan bahwa bagi beberapa orang wanita, terapi testosteron topikal atau beberapa obat-obatan minum bisa membantu. Tetapi, sedikit perawatan medis yang memiliki bukti pasti. Karena, FSD dikaitkan dengan kondisi medis tertentu. Karena itu, sebaiknya temui dokter untuk mengetahui kelainan tiroid, depresi, atau diabetes. 

Menemukan G-Spot bisa meningkatkan orgasme

Area genital wanita ini dipercaya mengandung sejumlah besar saraf yang menjadi kunci wanita untuk mencapai orgasme lebih lama dan lebih kuat. 

Tapi terdapat topik kontroversi, peneliti di Inggris membantah hal tersebut belakangan ini. Bahkan, peneliti Italia menemukan titik ultrasound dan mempublikasikan temuannya dalam The Journal of Sexual Medicine. 

Lokasinyanya sedikit berbeda antara wanita satu dan lainnya, kebanyakan ditemukan di dalam vagina dan digambarkan sebagai tekstur yang 'lebih kasar.'

Semakin tua orgasme semakin baik

Menurut Dr. Herbenick, orgasme menjadi lebih mudah seiring bertambahnya usia. Sebagai contoh, di saat 61 persen wanita usia 18 hingga 24 tahun mengalami orgasme, dan 65 persen wanita di usia 30 mendapatkannya. Sementara itu, wanita usia 40 dan 50an, justru 70 persennya bisa mencapai orgasme."

Meski survei tersebut, tidak menjelaskan mengapa orgasme menjadi lebih mudah dicapai seiring bertambahnya usia, kita bisa berasumsi bahwa wanita lebih berpengalaman secara seksual, mereka menjadi lebih percaya diri di ranjang dan lebih menikmati dirinya sendiri. 

Ditambah lagi, keintiman yang sebagian besar dialami wanita dalam hubungan jangka panjang bisa membantu meningkatkan kepercayaan diri secara seksual.