Mahasiswa UMY Temukan Obat Kanker dari Kulit Jeruk dan Daun Teh

Ilustrasi kulit jeruk
Sumber :
  • Pixabay/esudroff

VIVA – Kanker payudara menjadi salah satu penyebab kematian tinggi perempuan di Indonesia bahkan dunia. Pada tahun 2015 saja tercatat kematian akibat kanker payudara mencapai 8,8 juta orang.

Hingga saat ini pengobatan kanker payudara masih mengandalkan kemoterapi, radiasi  dan  operasi yang memiliki efek samping cukup besar.

Kondisi ini mendorong empat orang mahasiswa jurusan Farmasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) berusaha menciptakan obat kanker payudara yang sangat efektif dan minim efek samping.

Mereka adalah Siska Febdian Nitami, Anita Dessy Setiawati, dan Larasati Azzahra Sasmito, empat orang mahasiswa UMY yang menciptakan terobosan baru dalam dunia pengobatan di Indonesia. 

Siska menjelaskan, metode pengobatan yang selama ini dipakai untuk menyembuhkan kanker payudara berupa obat-obatan kimia, radiasi maupun operasi yang memiliki efek samping cukup besar. 

Untuk itu, Siska mengaku bersama dengan rekan-rekannya menciptakan terobosan baru berupa Tablet CaCi yang terbuat dari bahan alami. 

“Obat ini kami buat supaya penderita kanker payudara tidak mengalami efek samping setelah berobat,” ujarnya saat ditemui di ruang Biro Humas dan Protokol Gedung A.R Fachrudin UMY pada, Senin 16 Juli 2018.

Dalam pembuatan dan pengembangannya diharapkan tablet CaCi ini mampu menjadi solusi dalam terapi pada pasien kanker payudara yang murah dan minim efek samping. 

Tablet CaCi ini dengan bahan aktif kulit jeruk dan daun teh dan kemudian diuji dengan berbagai metode penelitian seperti uji KLT, Molecular Docking, Sitotoksik, Antioksidan, serta Formulasi Tablet.

Dengan metode-metode ini membuktikan bahwa ekstrak daun teh dan kulit jeruk memiliki efektivitas sebagai agen ko-khemotrapi. 

"Melalui penelitian ini, diharapkan ke depannya kombinasi ekstrak etanolik kulit jeruk mandarin dan daun teh dapat dimanfaatkan dan dieksplorasi lebih luas lagi penggunaannya khususnya untuk pencegahan maupun pengobatan kanker payudara," ucapnya.

Siska pun berharap, dengan lolosnya penelitian yang ia kerjakan bersama dengan teman – temannya di tingkat nasional dan mendapatkan dana hibah dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Ristekdikti) untuk menunjang penelitian ke depannya. 

“Kami akan terus melanjutkan penelitian CaCi ini, agar ke depannya menjadi lebih sempurna lagi,” katanya.